Jumlah warga yang terjangkit TB dan DM di Indonesia terus meningkat signifikan, masing-masing 45,1 persen dan 157,1 persen.

TANGERANG - Target skrining tuberkulosis dan diabetes melitus (TBDM) harus mampu menjangkau setidaknya 38.000 warga. "Dinas Kesehatan menargetkan Skrining Tuberkolosis dan Diabetes Melitus menyasar kurang lebih 38.000 target penduduk populasi di Kota Tangerang," jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Tangerang, dr Hermayani, Jumat (24/3).

Dia mengatakan layanan skrining TB-DM ini selain dilakukan secara serentak, juga secara berkala. Nantinya layanan akan dilakukan dalam dua tahapan pada bulan Maret-Agustus dan Oktober-Desember. "Kedua periode tahapan tersebut diharapkan mampu menyasar kurang lebih 38.000 target warga Kota Tangerang," tandas drHermayani.

Hermayani menuturkan Dinas Kesehatan melalui 37 puskesmas secara serentak membuka layanan skrining TB-DM. Layanan ini penting dilakukan, terutama untuk warga yang memiliki gangguan imunitas seperti penderita TB, DM, Human Immunodeficiency Virus (HIV), stunting, dan risiko tertentu.

Dalam layanan ini, pasien TB dan DM di tiap puskesmas mendapatkan rujukan serta fasilitas pemeriksaan secara intensif. Dia telah menyediakan 34 rumah sakit rujukan. Di rumah sakit, pasien akan mendapat beberapa pelayanan khusus seperti rontgen paru-paru, penanganan dokter spesialis, dan penanganan lebih lanjut sampai tahap pengobatan.

Selanjutnya, menurut Hermayani, pelayanan diharapkan mampu dimaksimalkan secara penuh oleh masyarakat. Hal ini ditekankan, mengingat berdasarkan data 1990-2017, jumlah warga yang terjangkit TB dan DM di Indonesia meningkat signifikan, masing-masing 45,1 persen dan 157,1 persen.

"Adanya layanan ini kami berharap bisa tersosialisasikan kepada masyarakat bahwa penyakit TBC perlu diwaspadai. Kita semua bisa memperhatikan penuh untuk kesembuhan. Salah satunya, dengan memanfaatkan layanan skrining tersebut. Masyarakat tidak perlu sungkan karena layanan diberikan secara gratis," ujarnya.

Dalam proses pelaksanaan yang telah dimulai, terlihat masyarakat sangat antusias dalam memanfaatkan layanan yang tersedia. "Layanan ini cukup membantu, terlebih bagi saya sendiri yang masih awam dengan penyakit TB dan DM," ujar Sukiyah, salah seorang peserta yang mengakses layanan ini.

Baca Juga: