Pupuk bersubsidi hanya khusus bagi para petani yang terdaftar dalam kelompok tani.

TANGERANG - Untuk memenuhi kebutuhan para petani, Pemkab Tangerang membuat stok hampir 11,5 juta ton pupuk bersubsidi. Stok dilakukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP.

"Jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan para petani selama masa tanam awal tahun ini," jelas Kepala Penyuluh Pertanian Muda DPKP Kabupaten Tangerang, Sahri, Selasa (6/2). Dia menerima menerima stok pupuk dari pemerintah pusat lewat Provinsi Banten. Jatah ini aman untuk memenuhi kebutuhan para petani.

Sahri menyampaikan, dari total stok pupuk bersubsidi sebanyak 11.422.500 ton itu terbagi dari dua jenis pupuk. Pertama, pupuk Urea sebanyak 7.010.000 ton dan NPK 4.412.500 ton.

"Jadi tahun ini kita mendapat dua alokasi jenis pupuk: urea dan NPK," katanya, seperti dikutip Antara. Sahri menjelaskan, apabila nanti ada petani mengalami kesulitan mendapat pupuk, dipersilakan melapor kepada petugas lapangan kecamatan.

Untuk teknis mendapat pupuk sekarang berbeda. Dulu sistemnya melalui produsen, pupuk lalu dibagikan sesuai dengan kebutuhan. Tapi, sekarang sistemnya secara elektronik melalui kartu tani Indonesia.

Dalam hal ini, para petani yang memerlukan pupuk tersebut akan diberikan jatah sesuai dengan kebutuhan musim tanamnya. Para petani sebelum membeli pupuk harusmemesan dulu. "Jadi, untuk teknis pengambilan pupuk bersubsidi hanya dikhususkan bagi petani yang terdaftar dalam kelompok tani," ujar Sahri.

Dia juga menyebutkan, untuk sistem transaksi saat ini dilakukan secara elektronik. Namun, memang proses tersebut masih menjadi kendala para petani. Sebab tidak sedikit dari mereka yang mengerti cara bertransaksi pemesanan pupuk itu.

Oleh karenanya, Sahri pun melalui petugas lapangan dan ketua kelompok tani (poktan), terus menyosialisasikan secara bertahap cara dan teknis pengambilan atau pembelian pupuk bersubsidi tersebut. "Saya akui, masih banyak petani belum mengerti cara memakai Kartu Tani Indonesia. Padahal kartu sudah diberlakukan sejak tahun lalu oleh pemerintah pusat. Maka, kita akan kembali menyosialisasikan," tuturnya.

Pertanian Terpadu

Adapun untuk harga pupuk, menurut Sahri, masih tetap sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET). Harga HET pupuk Urea 2.250 per kilogram. Sedangkan, untuk pupuk NPK 2.300 per kilogram.

Sebelumnya, Pemkab Tangerang memperkenalkan pertanian terpadu kepada para petani agar dapat memberikan hasil lebih baik. "Ini bisa menjadi integrated farming, pertanian terpadu berkelanjutan. Jadi, bukan hanya tanaman tetapi juga perikanan dan bahkan ternak ayam atau bebek," kata Pejabat Bupati Tangerang, Andi Ony Prihartono.

Andi menjelaskan, sistem pola pertanian terpadu berkelanjutan atau integrated farming adalah salah satu program prioritasnya untuk meningkatkan produksi petani. Selain itu, pola pertanian terpadu juga dapat membantu menekan dan mengantisipasi inflasi daerah.

Pemkab mengapresiasi Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji yang sudah berkolaborasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang mengembangkan pola pertanian terpadu. Mereka mengembangkan penanaman bibit cabai di lahan 6.000 meter.

Baca Juga: