Limbah B3 dan limbah medis membahayakan kesehatan manusia. Makanya, harus ditangani dengan baik.
TANGERANG - Untuk menampung sementara limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) serta limbah medis rumah tangga mulai disediakan boks-boks oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Tihar Sopian, menyampaikan bahwa boks-boks tempat penyimpanan sementara limbah B3 tersedia di tempat penanganan sampah terpadu.
"Sampah yang telah terkumpul dan memenuhi kuota penjemputan akan dikirim kepada pihak ketiga yang telah resmi, berizin, dan menjalin kerja sama. Pihak ketiga ini mengelola sampah berdasarkan prosedur industri," kata Tihar, Jumat (7/7).
Dia menambahkan, warga Kota Tangerang yang membutuhkan layanan penjemputan limbah B3 dan limbah medis rumah tangga dapat menghubungi pusat panggilan Dinas Lingkungan Hidup di Nomor 0811-1631-631. Tihar menyampaikan bahwa limbah B3 dan limbah medis mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia. Makanya, ini harus dikelola dan ditangani dengan baik.
"Karena sampah B3 dan medis rumah tangga ini kalau tidak ditangani secara serius akan sangat berbahaya. Kita membuat mekanisme khusus untuk mengatur ini semua," katanya. Mekanisme yang diterapkan, menurut dia, mencakup pemilahan sampah berdasar jenis.
Pengumpulan di bank sampah, penjemputan sampah oleh petugas secara berkala. Dokumentasi untuk pemantauan penanganan sampah, hingga penyediaan tempat penyimpanan khusus, serta pendistribusian ke pihak ketiga yang ditunjuk menangani.
Bisnis Tanaman
Sementara itu, Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, menyarankan Persatuan Bank Sampah (Perbas) agar meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan berbisnis tanaman buah. "Kalau kita sudah menanam buah di Tangsel, bisa dijadikan bisnis. Kita gencarkan sektor pertanian. Itu jadi daya ekonomi sendiri buat Tangsel," kata Benyamin.
Lebih jauh Benyamin mengatakan, kegiatan penghijauan dan penanaman buah menjadi salah satu langkah penting dalam menciptakan Kota Tangerang Selatan yang sehat dan segar. "Apa pun harus kita lakukan. Jangan sampai tanah ini kita diamkan. Lakukan penghijauan dan penanaman buah atau bisa juga sayur. Ini akan membuat kita sehat," ujarnya.
Benyamin mengungkapkan bahwa Tangsel sedang mengembangkan tanaman anggrek untuk mencapai kota yang sehat. Pemkot Tangsel terus mendorong kegiatan penghijauan dibantu masyarakat.
"Kita lagi kembangkan anggrek. Jadi, sama-sama mendorong buat lingkungan sehat. Kita hijaukan dengan tanaman produktif dan nonproduktif. Semua bisa dilakukan, di depan rumah pun bisa," ucapnya.
Benyamin berharap inisiasi Perbas yang menanam buah sekitar Kecamatan Setu bisa menjadi langkah awal penghijauan yang dapat mencegah bencana alam. "Kecamatan Setu ini daerah rawan longsor. Jadi dengan penanaman buah. Harapannya bisa mencegah bencana, sekaligus penghijauan," ujarnya.