Kompos dari sampah digunakan warga untuk penghijauan bahkan diperjualbelikan sehingga menambah pendapatan.

JAKARTA - Tempat Pengelolaan Sampah Reduse Reuse Recycle (TPS3R) Tangerang mampu mengolah 27.000 ton sampah. "Manfaat TPST3R ini sangat besar. Setiap tahunnya sekitar 27.000 ton sampah berhasil diolah," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Tihar Sopian, Sabtu.

Dia menjelaskan, ada tujuh lokasi TPST3R. Ada di TPST Dongkal Kecamatan Cipondoh, TPST Bina Mandiri Kecamatan Periuk, TPST Nerogtog Kecamatan Pinang, dan TPST Karsa Mandiri Kecamatan Neglasari. Kemudian, TPST Sapu Pengki Kecamatan Cipondoh, TPST Widatama Kecamatan Karawaci, dan TPST Benua Kecamatan Karawaci.

TPS3R adalah tempat pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, dan pendauran ulang sampah pada skala kawasan atau komunal yang dilakukan swadaya atau mandiri. Namun, dalam hal ini melibatkan masyarakat sekitar, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan warga sekitar yang berpenghasilan rendah.

Tihar mengatakan, hampir 60 persen sampah yang dikelola TPS3R juga berhasil menjadi kompos. Ini digunakan warga untuk penghijauan bahkan diperjualbelikan sehingga menjadi pendapatan.

Setiap TPS3R di Kota Tangerang sudah berpenghasilan cukup maksimal. Ini bisa untuk membayar pegawai, hingga peningkatan fasilitas lingkungan sekitar.

"Bahkan, banyak kisah TPS3R di Kota Tangerang menjadi wadah para warga menabung dari hasil sampah-sampah yang dikumpulkan," katanya.

Karenanya, kehadiran TPS3R diharapkan dapat membantu proses pengolahan sampah kawasan. Sehingga, sampah bisa didaur ulang dan mengurangi tumpukan sampah di tempat pemrosesan akhir.

"Jika kesadaran akan kebersihan dan pengelolaan sampah sudah baik, tentu nantinya volume sampah akan bisa berkurang, meski tidak seutuhnya karena tetap akan ada yang tersisa," katanya.

Edukasi Warga

Sebelumnya, penjabat Wali Kota Tangerang Nurdin minta Dinas Lingkungan Hidup untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kolaborasi dalam upaya penanganan sampah secara masif.

"Mindset-nya sudah harus diubah. Olah sampah adalah kewajiban kita bersama. Ini bukan hanya urusan pemerintah atau pihak-pihak tertentu saja," Ujar Nurdin.

Saat meninjau TPS3R Widatama Kelurahan Nusa Jaya Karawaci dan TPS3R Bina Mandiri di Gebang Raya Periuk di Tangerang.

Untuk itu, edukasi harus terus dilakukan mulai dari lingkungan keluarga hingga masyarakat. Ini termasuksekolah-sekolah melalui sekolah adiwiyata yang juga sudah pemkot galakkan.

Nurdin berharap, dengan dengan adanya TPS3R dan bank-bank sampah tersebut semakin dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjalankan gaya hidup zero waste. Ini demi terwujud Kota Tangerang yang semakin bersih dan sehat.

Baca Juga: