Beberapa indikator pengujian yang dilakukan meliputi formalin, residu pestisida, boraks, methanyl yellow, sampai rodhamin.

TANGERANG - Untuk memberikan jaminan keamanan dan kualitas pangan masyarakat Kota Tangerang, Tim Gabungan Pemkot menggelar inspeksi mendadak (sidak) pengawasan pangan terpadu, Senin (4/3).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang, Muhdorun, mengatakan sidak pengawasan pangan terpadu merupakan agenda rutin. Kegiatan ini melibatkan Dinkes, BPOM hingga kepolisian. Tim gabungan antara lain sidak ke Pasar Poris Indah.

Tim gabungan Pemkot Tangerang, katanya, memeriksa ratusan sampel produk pangan. Mereka memeriksa peternakan, perikanan, pertanian, pangan olahan, dan label kemasan yang beredar di pasaran.

"Sidak pengawasan ini secara khusus bertujuan untuk memberikan perlindungan masyarakat selaku konsumen pangan Kota Tangerang. Ini dilakukan karena menjelang puasa. Kami ingin memastikan peredaran pangan dengan kualitas terbaik," ujarnya.

Muhdorun melanjutkan, sidak pengawasan pangan terpadu kali ini memeriksa 136 sampel produk pangan. Berdasarkan pengujian gabungan yang dilakukan terbukti 94 persen produk pangan dinyatakan aman.

"Beberapa indikator pengujian yang kami lakukan meliputi formalin, residu pestisida, boraks, methanyl yellow, sampai rodhamin. Syukur, hasilnya cukup baik. Hanya delapan sampel yang terindikasi tidak aman," tambahnya. Selain itu, tim gabungan juga akan terus meningkatkan pengawasan pangan Kota Tangerang. "Tim juga akan menggelar sidak secara berkala dengan menyasar pasar tradisional dan pasar modern Kota Tangerang dalam beberapa waktu mendatang," katanya.

Santunan

Sementara itu, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menyerahkan santunan kepada keluarga petugas pemilu yang meninggal sebesar 842 juta. Ada 14 petugas yang meninggal dalam pemilu mengalami kecelakaan kerja/sakit saat bertugas. Santunan diserahkan Pemkab Tangerang kepada ahli waris.

"Kami memberikan bantuan untuk keluarga korban saat pelaksanaan pemilu 14 Februari. Ada 14 petugas KPPS yang menerima bantuan dengan total 842 juta," kata Pejabat Bupati Tangerang, Andi Ony Prihartono, Senin.

Andi menyebutkan, penerima santunan adalah petugas penyelenggara pemilu yang terdaftar kepesertaannya di BPJS Ketenagakerjaan, Mereka mengalami insiden kecelakaan kerja/sakit atau meninggal dunia saat bertugas.

"Jadi, kami serahkan santunan kepada keluarga," tandasnya. Andi menjelaskan kebanyakan petugas yang meninggal adalah anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS). Rata-rata mereka meninggal dunia akibat kelelahan.

Andi mengaku sudah mengantisipasi jauh sebelum pemilu dengan memastikan seluruh petugas pemilu di Kabupaten Tangerang dalam kondisi sehat jasmani. Mereka diberi jaminan BPJS Kesehatan.

Andi mengungkapkan selain memberikan santunan kepada keluarga, dia juga menyerahkan santunan kepada tiga keluarga petugas non-ASN dan petugas tempat pemakaman umum (TPU) dengan nilai 126 juta.

Baca Juga: