PARIS - Para ilmuwan, pada Selasa (26/3), mengatakan menanam pohon di tempat yang salah sebenarnya dapat berkontribusi terhadap pemanasan global. Dengan peta baru mengidentifikasi lokasi terbaik untuk menumbuhkan kembali hutan dan mendinginkan planet ini.

Dikutip dari The Straits Times, pohon menyerap karbon dioksida. Memulihkan kawasan hutan yang terdegradasi atau menanam pohon muda untuk meningkatkan tutupan hutan merupakan salah satu upaya melawan perubahan iklim.

Namun menurut sebuah penelitian di jurnal Nature Communications, dalam beberapa kasus, lebih banyak pohon berarti lebih sedikit sinar matahari yang dipantulkan kembali dari permukaan bumi dan lebih banyak panas yang diserap oleh planet ini.

"Ada beberapa tempat di mana penebangan pohon kembali menyebabkan dampak negatif terhadap iklim," kata Susan Cook-Patton, salah satu penulis studi tersebut.

"Para ilmuwan telah memahami, memulihkan tutupan pohon menyebabkan perubahan albedo, jumlah radiasi matahari yang dipantulkan kembali dari permukaan planet namun mereka tidak memiliki alat untuk menjelaskannya," katanya.

Efek Pendinginan

Dengan menggunakan peta baru, para peneliti untuk pertama kalinya dapat mempertimbangkan efek pendinginan dari pepohonan dan pemanasan yang disebabkan oleh penurunan albedo.

Mereka menemukan proyek-proyek yang tidak memasukkan albedo ke dalam perhitungan akan melebih-lebihkan manfaat iklim dari penambahan pohon sebesar 20 hingga 80 persen.

Namun Cook-Patton, ilmuwan senior restorasi hutan di The Nature Conservancy, mengatakan peta tersebut juga menyediakan alat untuk membantu pembuat kebijakan mengidentifikasi tempat terbaik untuk menyalurkan sumber daya yang langka untuk memaksimalkan dampak iklim.

"Masih banyak tempat yang memulihkan tutupan pohon sebagai ide bagus untuk mengatasi perubahan iklim. Kami hanya berusaha membantu orang menemukan tempat-tempat itu," katanya.

Albedo tertinggi terdapat di wilayah beku di dunia, dan salju serta es bersih seperti cermin dengan tingkat albedo tinggi memantulkan hingga 90 persen energi matahari.

Baca Juga: