Gubernur DKI, Anies Baswedan memastikan tidak akan menggusur pemukiman warga di bantaran anak kali Ciliwung.

JAKARTA - Dinas Perindustrian dan Energi membantah drainase vertikal di kawasan Pademangan, Jakarta Utara, menjadi penyebab longsornya dinding sungai anak kali Ciliwung dan menyebabkan tujuh rumah roboh.

"Saya belum tahu. Ada longsor atau bagaimana? Tapi saya pastikan, sumur resapan tidak ada yang dibangun di DAS Kali Ciliwung. Kita hanya bangun di daerah tangkapan hujan, di daerah resapan air, bukan dipinggir kali," ujar Kepala Seksi Konservasi Air Tanah Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta, Ali Ridho, di Jakarta, Rabu (21/11).

Menurutnya, sungai merupakan kawasan tangkapan air yang tidak perlu lagi dibuatkan sumur vertikal. Dia pun memastikan tidak membuat drainase vertikal di kawasan Jakarta Utara karena merupakan dataran rendah.

"Itu kan sudah ada kali, masa ada sumur resapan. Mungkin itu karena dinding sungainya longsor. Bukan karena sumur resapan. Kita tidak membuat sumur resapan di kawasan Utara," katanya.

Terpisah, Kepala DinasSumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Teguh Hendrawan menyebut kejadian rumah longsor di Jalan Lodan Raya, RT 001/08, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, bukan tanggung jawabnya. Pasalnya, sistem drainase di kawasan Jakarta sudah ditangani Dinas Perindustrian dan Energi (PE) sejak 2016.

"Kewenangan itu sejak 2016 Januari itu kelimpahan ke Dinas PE. Itu nama pembangunannya vertikal drainase. Sekarang tupoksi melekat kepada mereka. Memang sebelum 2016 itu tupoksi Dinas SDA tapi sekarang pelimpahan ke sana (PE)," katanya.

Bangun Kembali

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menemukan fakta bahwa kondisi saluran air mikro atau drainase di wilayah ini cukup semrawut sehingga bisa membahayakan ke depan. Pasalnya, saluran air ini tidak bermuara yang jika didiamkan akan menggerogoti tanah yang ada di sekitar situ dan efeknya menyebabkan tanah ambles.

Setelah perbaikan tersebut, pihaknya menargetkan bisa membangunkan rumah warga yang terdampak pada pertengahan Desember nanti. Anies memastikan tidak akan menggusur pemukiman warga di bantaran anak kali Ciliwung itu. Bahkan, pembangunan rumah warga akan dilakukan pada lokasi yang sama.

"Sekarang faktanya mereka tinggal di tempat ini dan faktanya tempat ini longsor. Karena itu tugas kita memastikan tanah di sini aman dan mereka bisa bermukim di situ lagi. Kemudian kita nanti bicara jangka panjang tentang penataan seluruh kawasan bukan hanya penataan untuk 8 keluarga ini. Jadi supaya adil. Nanti sesudah itu kita bicara tentang penataan kawasan," ungkapnya.

Warga di RT01/08 Pademangan Jakarta Utara yang menjadi korban longsor bantaran kali mendukung rencana pembangunan kembali rumah mereka oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. "Kalau saya sih senang, kalau mau dibangun lagi rumahnya. Semoga nanti sertifikatnya juga bisa cepat diurus dan kami terima," tutur Eli, salah seorang korban longsoran saat ditemui di lokasi pengungsian.

Diketahui, amblasnya tanah di bantaran anak kali Ciliwung itu terjadi pada Minggu (18/11) kemarin. Imbasnya, tujuh rumah yang ada di bantaran anak kali Ciliwung itu roboh dan penghuninya diungsikan. Sedikitnya, ada 21 jiwa yang menetap di pengungsian belakangan ini.

Di lokasi tanah ambles ini, Dinas Sumber Daya Air (SDA) sedang memperbaiki dinding turap yang mengalami longsor yang pernah terjadi pada beberapa pekan lalu. Namun, di tanah yang sedang diperbaiki itu kembali amblas dan menyebabkan 7 rumah warga roboh. pin/P-5

Baca Juga: