LA PARAGUA - Sekitar 23 orang tewas dalam insiden runtuhnya tambang emas ilegal runtuh di hutan Venezuela selatan, kata para pejabat, Rabu (21/2). Pencarian korban selamat terus berlanjut.

Insiden itu terjadi pada hari Selasa di tambang "Bulla loca" di negara bagian Bolivar, tujuh jam perjalanan dengan perahu dari kota terdekat, La Paragua. Anggota keluarga masih menunggu kabar dengan cemas.

Wali Kota Angostura Yorgi Arciniega mengatakan kepada AFP, Rabu malam, sekitar 23 jenazah telah ditemukan, termasuk 15 jenazah yang tiba dengan perahu di La Paragua dan sekitar delapan jenazah lainnya dalam perjalanan.

Wakil Menteri Perlindungan Sipil Carlos Perez Ampueda memublikasikan video insiden tersebut di X, dan menyebutkan jumlah korban yang "sangat besar", meski tidak menyebutkan jumlahnya.Sekitar 200 orang diperkirakan bekerja di tambang tersebut, menurut para pejabat.

Video tersebut memperlihatkan puluhan orang bekerja di perairan dangkal sebuah tambang terbuka ketika dinding tanah perlahan-lahan runtuh menimpa mereka.Beberapa pekerja berhasil melarikan diri sementara yang lain tertimbun.

Walikota Arciniega, yang sebelumnya menyebutkan 15 orang terluka, mengatakan empat orang telah dibawa dengan perahu ke La Paragua pada Rabu sore untuk menjalani perawatan.

Sekretaris Keamanan Warga Negara Bagian Bolivar, Edgar Colina Reyes, mengatakan, korban luka dibawa ke rumah sakit di ibu kota regional Ciudad Bolivar, empat jam dari La Paragua, yang terletak 750 kilometer (460 mil) tenggara ibu kota Caracas.

Para kerabat menunggu di tepi pantai untuk mendapatkan kabar tentang anggota keluarga mereka.

"Adikku, adikku, adikku," teriak salah seorang warga saat melihat sesosok mayat diturunkan dari perahu.

"Kami meminta mereka membantu kami dengan helikopter untuk mengevakuasi korban luka," kata seorang perempuan yang sedang menunggu kabar tentang saudara iparnya - ayah tiga anak - kepada AFP.

Reyes mengatakan militer, petugas pemadam kebakaran, dan organisasi lain "bergerak ke daerah tersebut melalui udara" untuk mengevaluasi situasi.

Tim penyelamat juga diterbangkan dari Caracas untuk membantu pencarian.

"Kami sedang mengevaluasi kerusakan dan melakukan analisis penyelamatan," tambah Ampueda.

Pada Desember tahun lalu, setidaknya 12 orang tewas ketika sebuah tambang di komunitas Pribumi Ikabaru, di wilayah yang sama, runtuh.

Wilayah Bolivar kaya akan emas, berlian, besi, bauksit, kuarsa, dan coltan.Selain pertambangan negara, terdapat juga industri ekstraksi ilegal yang sedang booming.

"Ini pasti terjadi," kata seorang warga, Robinson Basanta, kepada AFP mengenai kondisi kerja yang tidak aman bagi para penambang, yang sebagian besar hidup dalam kemiskinan ekstrem.

"Tambang ini telah menghasilkan banyak emas… Orang-orang pergi ke sana karena kebutuhan, untuk memenuhi kebutuhan hidup," katanya.

Para aktivis mengecam "pembunuhan lingkungan" di wilayah tersebut dan eksploitasi anak-anak yang bekerja berjam-jam tanpa perlindungan.

Pada tahun lalu, Angkatan Bersenjata Venezuela telah mengusir sekitar 14.000 penambang ilegal dari Taman Nasional Yapacana di negara bagian Amazonas.

Baca Juga: