ANKARA - Dua puluh dua pekerja tambang tewas dalam ledakan di sebuah tambang batu bara di utara Turki pada Jumat (14/10), menurut Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca.
Delapan dari korban luka-luka sedang dirawat di unit perawatan intensif (ICU) di rumah sakit terdekat, ungkap Koca di Twitter, seperti dikutip Anadolu, Sabtu (15/10).
Lima pekerja lainnya mendapatkan perawatan di Pusat Tanggap Darurat yang didirikan di daerah tersebut, tambah menkes Turki.
Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengatakan sejauh ini sudah 28 penambang telah diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit.
Ledakan di Tambang Batu Bara
Setidaknya tiga penambang berada dalam kondisi kritis yang tengah berada di ICU, kata Soylu kepada wartawan di lokasi kejadian di Amasra, sebuah distrik di provinsi Bartin, di wilayah Laut Hitam.
Menteri Energi Turki Fatih Donmez mengatakan temuan awal menunjukkan ledakan itu disebabkan oleh "firedamp", gas yang mudah terbakar di tambang batu bara.
Puluhan penambang terperangkap di bawah tanah sejak sekitar pukul 18.15 waktu setempat (151.5 GMT), dan hampir 150 personel terlibat dalam operasi pencarian dan penyelamatan.
Gubernur Bartin Nurtac Arslan sebelumnya mengatakan 12 penambang telah diselamatkan dan sedikitnya 49 orang masih terperangkap di dalam, tetapi pihak berwenang masih belum merilis angka terbaru.
Presiden Recep Tayyip Erdogan sedang memantau situasi dengan cermat, kata Kepresidenan Turki di Twitter.
Dia telah membatalkan perjalanan yang direncanakan ke provinsi Diyarbakir dan akan segera melakukan perjalanan ke Amasra untuk memantau perkembangan di tempat kejadian pada Sabtu.
Dalam sebuah cuitan, Erdogan mengatakan upaya pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung dengan "cepat" di tambang tersebut.