JAKARTA - Tingkat keanekaragaman hayati (kehati) yang tinggi membuat Indonesia dijuluki sebagai negara "mega biodiversity." Diperkirakan sebanyak 10 persen atau lebih dari 25 ribu jenis flora di dunia terdapat di Indonesia.

Sedangkan jenis faunanya mencapai lebih dari 200 ribu jenis. Ini meliputi mamalia, burung, reptil, hingga serangga.

Kehati terancam karena peningkatan permintaan akan ruang dan makanan yang seiring bertambahnya jumlah penduduk. Ketika kualitas lingkungan menurun, ekosistem akan terdegradasi dan sumber daya alam hayati dapat terancam kelestariannya.

Peneliti Nutrasetikal IPB University, Nancy Dewi Yuliana, mengatakan, di banyak negara, sebagian besar orang bergantung pada lingkungan untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan pendapatan, yang dapat mengancam kehati.

"Ketidakimbangan pada ekosistem lokal dapat berdampak negatif pada kemampuan manusia untuk mendapatkan penghasilan dan memenuhi kebutuhan pangan," ujar dia dalam webinar berjudul "Peresmian Taman Kehati Telaga Ispirasi IPB-Nutricia" Selasa (16/3).

Direktur Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Asep Sugiharta, mengatakan biodiversitas atau kehati merupakan salah satu elemen penting terkait dengan daya dukung lingkungan. Untuk menjaga kakayaan kehati pemerintah memiliki program pembuatan Taman Keanekaragaman Hayati atau Taman Kehati.

"Taman Kehati merupakan salah satu alternatif efektif untuk memulihkan ekosistem, meningkatkan keanekaragaman hayati lokal, dan mendukung konservasi flora dan fauna di luar kawasan hutan," ujar dia.

Taman Kehati Telaga Inspirasi IPB-Nutricia memiliki luas total 14 hektar. Di dalamnya terdapat aneka hewan langka seperti kucing kuwuk, garangan, tupai kekes, burung cekakak, dan bajing kelapa. Sementara itu, untuk flora, beberapa yang ada di sana adalah pohon aprika, pohon kenari, pohon karet, pohon karet kebo, aneka jenis bambu, dan pohon mahoni.

Budidaya

Aneka jenis ikan juga dibudidayakan di danau di Taman Kehati tersebut. Danau air tawar ini menjadi sumber mata air guna kebutuhan sehari-hari makhluk hidup di sekitarnya, seperti untuk minum, mandi, dan keperluan lainnya.

Saat ini, danau tersebut telah mencukupi kebutuhan air bersih bagi 30 ribu sivitas akademik IPB. Lahan yang tertata rapi dan akses jalan besar didesain untuk memancing warga sekitar nyaman untuk terlibat aktif dalam memelihara ekosistem.

Rektor IPB University, Arif Satria, menyampaikan Taman Kehati memberikan berbagai manfaat untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Dalam konteks kesehatan, taman kehati menyediakan aset ketahanan pangan, meningkatkan aksesibilitas pangan bernutrisi, menyediakan akses terhadap air bersih, serta memberikan jasa ekosistem yang fungsinya sulit untuk digantikan.

"Dalam kaitannya dengan produktivitas, taman kehati dapat dimanfaatkan sebagai penyedia energi alternatif yang ramah lingkungan, menjadi sarana pengembangan ilmu pengetahuan dan pengembangan ekowisata," ujar dia.

Menurut Direktur Operasi Danone Specialized Nutrition Indonesia, Azmin Hasmat, Taman Kehati Telaga Inspirasi IPB-Nutricia merupakan bentuk dukungan Danone Indonesia dan IPB University terhadap Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mencapai target semua kabupaten/kota harus memiliki Taman Kehati pada 2023.

"Pengelolaan sumber daya membutuhkan sinergi semua pihak secara terus menerus sehingga hak setiap orang untuk hidup sejahtera dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat dapat terpenuhi," kata Azmin.

Baca Juga: