Kelompok Taliban kembali berhasil merebut sebuah kota strategis tak jauh dari Kabul. Jatuhnya kota ini menjadikan pihak berwenang kehilangan kendali atas sebagian besar wilayah Afghanistan di utara dan barat.

KABUL - Gerakan serangan Taliban semakin mendekati ibu kota Afghanistan setelah pada Kamis (12/8) kelompok pemberontak itu berhasil merebut kota strategis Ghazni yang jaraknya sekitar 150 kilometer dari Kabul.

Dalam serangan kilat hanya dalam kurun waktu sepekan ini saja, kelompok Taliban berhasil menguasai 10 ibu kota provinsi dan mengepung kota terbesar di utara yaitu Mazar-i-Sharif yang sebelumnya merupakan kota benteng anti-Taliban.

Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengkonfirmasi jatuhnya Ghazni ke tangan Taliban, sebuah kota yang terletak di sepanjang jalan raya utama Kabul-Kandahar dan berfungsi sebagai pintu gerbang antara ibu kota dan kubu militan di selatan.

"Musuh telah mengambil kendali," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Mirwais Stanikzai.

Dengan jatuhnya Kota Ghazni berarti pihak berwenang di Kabul secara efektif kehilangan sebagian besar wilayah Afghanistan di utara dan barat dan hal itu berarti menyebabkan munculnya petak-petak wilayah kota terisolasi yang diperebutkan berada dalam ancaman bahaya yang amat besar.

Konflik di Afghanistan telah makin meningkat secara dramatis sejak Mei lalu, ketika pasukan pimpinan Amerika Serikat (AS) memulai tahap akhir penarikan pasukan yang akan berakhir akhir bulan ini setelah Afghanistan diduduki selama 20 tahun.

Hilangnya Ghazni menambah tekanan pada angkatan udara negara itu yang sudah kewalahan, padahal kekuatan matra itu amat diperlukan untuk memperkuat pasukan keamanan Afghanistan yang semakin terputus dari bala bantuan melalui jalan darat.

Setelah Ghazni jatuh ke tangan Taliban, pertempuran antara kelompok pemberontak dengan pasukan keamanan Afghanistan dilaporkan tengah berkecamuk di Kandahar dan Lashkar Gar yang merupakan kota jantung pro-Taliban di selatan, serta Herat di barat.

Informasi terakhir melaporkan bahwa Taliban berhasil menguasai markas kepolisian di Herat tanpa perlawanan sama sekali. Herat adalah kota terbesar ke-3 di Afghanistan.

Di Kandahar, Taliban mengatakan mereka telah menyerbu penjara yang dijaga ketat di kota itu serta telah membebaskan ratusan tahanan dibebaskan. Kelompok ini kerap menargetkan penjara untuk membebaskan para pejuang yang dipenjara agar bisa memperkuat kembali barisan mereka.

Kandahar pernah menjadi kubu Taliban dan penguasaan kembali kota itu akan menjadi kemenangan taktis dan psikologis bagi para militan.

Tawaran Damai

Saat pasukan keamanan Afghanistan dipukul mundur oleh Taliban di seluruh negeri itu, seorang anggota delegasi pemerintah Afghanistan di Doha, Qatar, yang meminta agar identitasnya dirahasiakan, melaporkan bahwa pemerintahan di Kabul telah melayangkan proposal kepada negosiator Taliban di Qatar yang isinya menawarkan kesepakatan pembagian kekuasaan sebagai imbalan untuk mengakhiri pertempuran.

Menurut jaringan berita Afghanistan 1TV, pemerintah Afganistan menawarkan opsi pembagian kekuasaan yang baru kepada Taliban karena kekhawatiran atas hilangnya wilayah kekuasaan di bawah Presiden Ashraf Ghani. AFP/I-1

Baca Juga: