Omicron subvarian XBB dilaporkan mampu mengelabui antibodi baik yang terbentuk melalui riwayat infeksi varian sebelumnya maupun antibodi yang terbentuk berkat vaksinasi Covid-19.

Walaupun subvarian terbaru itu diyakini tidak menimbulkan gejala yang lebih parah dibandingkan pendahulunya. Dokter spesialis paru Qamariah Laila mengatakan Omicron subvarian XBB memiliki dua sifat utama yang khas.

Akibat kemampuannya mengelabui antibodi seseorang, Omicron subvarian XBB dapat berpotensi tidak terdeteksi oleh tes antigen.

"Sifat unik dari subvarian ini yaitu bisa mengelabui antibodi sehingga ini menjadi tantangan buat kita walaupun tidak terbukti ada keparahan yang berat," kata Qamariah dalam bincang kesehatan di Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan RI secara daring, Rabu (2/11).

Qamariah menjelaskan Omicron subvarian XBB terbukti bermutasi lebih cepat dan penyebarannya yang cenderung cepat, layaknya turunan varian Omicronlainnya.

"XBB ini termasuk varian dengan penyebaran yang lebih cepat dari Omicron kemarin. Namun, mobilitasnya tidak lebih parah dari yang kemarin dan justru kelihatannya lebih ringan," lanjutnya.

Qamariah pun menjelaskan Omicron subvarian XBB sangat mungkin menjangkiti orang yang sudah pernah terpapar Covid-19 varian sebelumnya, dan bahkan menjangkiti mereka yang telah melakukan vaksinasi hingga booster.

Ditinjau dari gejala yang ditimbulkan, Omicron subvarian XBB juga memiliki gejala yang mirip dengan varian sebelumnya. Qamariah bahkan menyebut gejala subvarian ini mirip dengan penyakit flu pada umumnya.

"Gejalanya memang sulit dibedakan. Berhubung kita masih berada dalam pandemi, maka tetap harus waspada," ucapnya lebih lanjut.

Sejumlah gejala Omicron subvarian XBB menurut Qamariah, yakni demam, batuk, sesak nafas, sakit kepala, lemas dan pegal-pegal. Ia pun menyarankan orang dengan gejala serupa untuk segera memeriksakan dirinya supaya tidak menularkan kepada orang lain.

"Apabila mengalami gejala seperti itu, demi kewaspadaan, selama gejalanya ringan kan memang tidak terlalu mengkhawatirkan, tapi jelas perlu isolasi diri, pakai masker, jaga jarak dengan orang terdekat kita, istirahat di rumah," jelasnya.

Baca Juga: