Apabila berbicara mengenai gender, pria telah dianggap sebagai tukang selingkuh selama beberapa dekade. Faktanya, memang rasio pria yang berselingkuh lebih tinggi dari wanita.

Namun, data terbaru dari survei yang dilakukan oleh National Opinion Research Center di University of Chicago menunjukkan kesenjangan gender kian menyempit dalam tahun-tahun terakhir. Sedikitnya 12,9 persen wanita Amerika berusia antara 18 dan 24 mengaku pernah berselingkuh. Angka ini tak jauh berbeda dari responden pria dengan 15,9 persen.

Senada, survei Institute for Family Studies (IFS) juga mengungkapkan wanita milenial cenderung berselingkuh dari pasangannya saat menikah. Menurut laporan tersebut, 11 persen wanita berusia 18 hingga 29 tahun yang telah menikah bersalah karena perselingkuhan. Sebaliknya, hanya 10 persen responden pria pada kategori yang sama mengaku sempat berselingkuh saat menikah.

Lebih mengejutkan lagi, IFS mencatat jumlah wanita Amerika yang berselingkuh telah meningkat 40 persen dalam 20 tahun terakhir. Sementara tingkat perselingkuhan di kalangan pria cenderung stabil, meskipun jumlah pria yang selingkuh masih lebih tinggi daripada jumlah wanita yang selingkuh.

Mengesampingkan kasus perselingkuhan yang terjadi secara daring, peneliti merangkum mayoritas perselingkuhan terjadi karena ketidakpuasan seksual dengan pasangan. Namun, motif utama perselingkuhan cenderung berbeda antara pria dan wanita.

Sedikitnya 44 persen pria menyatakan alasan mereka berselingkuh dari pasangannya karena mereka menginginkan lebih banyak hubungan seksual dengan orang lain. Sedangkan, 40 persen pria lainnya berselingkuh karena mereka menginginkan lebih banyak variasi seksual.

Dengan kata lain, pria lebih cenderung selingkuh karena mereka tidak puas secara seksual dalam hubungan mereka saat ini.

Pada sisi lain, wanita berselingkuh untuk mencari perhatian yang lebih emosional, dengan 40 persen responden menyatakan hal ini sebagai alasan mereka untuk berselingkuh.

Sementara, 33 persen lainnya menyatakan selingkuh pada pasangannya untuk mengetahui apakah mereka masih diinginkan. Sisanya, 11 persen wanita yang diwawancarai selingkuh sebagai bentuk balas dendam.

Berbicara mengenai durasi rata-rata perselingkuhan. Melansir laman Hernorm.com, perselingkuhan satu malam atau one night stand dan perselingkuhan jangka pendek jauh lebih umum daripada perselingkuhan jangka panjang.

Menurut beberapa penelitian, 25 persen dari semua perselingkuhan berlangsung kurang dari satu minggu, sedangkan 65 persen kasus perselingkuhan berakhir dalam enam bulan pertama. Sedangkan 10 persen sisanya bertahan lebih lama dari itu.

Baca Juga: