JAKARTA - Salah satu kendaraan yang diandalkan Komando Pasukan Katak (Kopaska) dalam setiap misinya adalah sea reader. Sea rider, adalah kendaraan perairan yang bisa bergerak cepat.

Nah, untuk urusan membuat sea rider, TNI khususnya TNI AL, sudah tak tergantung lagi kepada produk luar negeri. Sea rider sudah bisa dibuat di dalam negeri. Hebatnya, yang membuat adalah para prajurit TNI AL di Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Laut (Dislitbangal).

Sea rider buatan Dislitbangal ini kini sudah jadi kendaraan andalan Kopaska dalam setiap misinya. Soal kecanggihan, tidak kalah dengan buatan luar negeri. Sea rider buatan Dislitbangal bisa melesat dengan kecepatan maksimum 50 knots. Dengan kecepatan seperti itu, sea rider buatan Dislitbangal bisa diandalkan untuk misi tempur laut atau misi menjaga perbatasan.

Saat dioperasikan sea rider buatan Dislitbangal bisa mengangkut 5 sampai 12 personel. Dari sisi kemampuan, tak diragukan. Bahkan, dari sisi harga sangat kompetitif. Jika diperbandingkan harga per unitnya bisa lebih murah 50 persen dari kapal sejenis buatan luar negeri seperti sea rider buatan Swedia.

Dengan segala kelebihan yang dimilikinya, sea rider buatan Dislitbangal bisa diandalkan untuk misi reaksi cepat kejadian di laut. Bisa untuk menangkal kejahatan yang terjadi di laut. Atau digunakan untuk mengatasi insiden kecelakaan, maupun dipergunakan untuk SAR dan Rescue.

Sebelumnya, Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Laut (Kadislitbanga yang baru, Laksamana Pertama TNI Agus Karminto menegaskan tekadnya menjadikan Dislitbangal menjadi pusat penelitian TNI AL masa depan.

"Sudah banyak hasil karya penelitian dan pengembangan Dislitbangal dalam mengembangkan alusista TNI. Beberapa karya Dislitbangal diantaranya Sea Raider, Combat Boat, Sepatu tank PT 76, Senjata Serbu bawah Air, Sono Bouy dan masih banyak lagi. Karya Dislitbangal ini juga sudah banyak digunakan dalam menunjang tugas operasi anggota TNI AL dalam menjalankan tugasa negara," ujarnya.

Dan, seiring dengan perkembangan waktu, ia berharap Dislitbangal bisa menjadi pusat penelitian pengembangan alutsista TNI AL di masa yang akan datang. " Sehingga kemandirian alustsista dapat tercapai sesuai harapan pemimpin dan bangsa indonesia," kata Laksma Agus Karminto. ags/N-3

Baca Juga: