Kementerian Pertahanan Inggris mengungkapkan, Rusia mengakui telah menggunakan bom 'neraka' termobarik dalam penyerangannya ke Ukraina. Adapun bom yang digunakan yakni peluncur roket sistem TOS-1A dengan gaya hancur yang tinggi. .

"Kementerian Pertahanan Rusia telah mengonfirmasi penggunaan sistem senjata TOS-1A di Ukraina. TOS-1A merupakan roket termobarik, menciptakan efek bakar dan ledakan," tulis Kementerian Pertahanan Inggris melalui akun Twitter-nya, dikutip Jumat (11/3) .

Namun, pihak Kementerian Pertahanan belum memberikan informasi secara rinci terkait lokasi dan waktu penggunaan rudal termobarik oleh pasukan Moskow.

Dilansir dari Military Today, TOS-1A diadopsi oleh Angkatan Darat Rusia pada tahun 2001. Ini mampu meluncurkan rudal termobarik yang mematikan.

Rudal termobarik juga dikenal sebagai bom vakum. Penggunaannya membutuhkan pasokan oksigen yang cukup, sehingga tidak bisa dipakai di dalam air, di dalam ruangan tertutup dan di kondisi cuaca buruk.

Selain itu, rudal termobarik Rusia disebut meledak pada suhu yang jauh lebih tinggi dibandingkan kebanyakan rudal lainnya. Bahkan, ledakannya bisa bertahan lebih lama dibandingkan senjata konvensional.

Diketahui, bom termobarik memiliki daya ledak yang luar biasa, yakni hingga menimbulkan awan plasma yang mencapai suhu antara 2.500-3.000 Celcius. Ini juga menciptakan ledakan suhu tinggi yang lebih lama dari bom biasanya.

Bom termobarik disebut sebagai Father of All Boms atau induk dari semua jenis bom. Ledakan bom tersebut bisa membuat orang tewas hingga tak menerima oksigen.

Baca Juga: