BAKOU - Uni Eropa menandatangani kesepakatan dengan Azerbaijan untuk menggandakan impor gas alam Azeri hingga 20 miliar meter kubik setahun sampai tahun 2027.

"Hari ini, dengan MoU ini, kami membuka bab baru dalam kerjasama energi dengan Azerbaijan, mitra kunci dalam upaya kami beralih dari energi fosil Rusia," kata Presiden Komisi UE Ursula von der leyen pada Senin (18/7), seperti dikutip dari AlJazeera.

Dia mengatakan, UE menunggu peningkatan impor gas dua kali lipat dari Azerbaijan saat blok ini sedang mencari pemasok non-Rusia setelah invasi Moskow ke Ukraina.

"Azerbaijan merupakan mitra penting bagi kami yang selalu dapat diandalkan," kata von der LEyen pada konferensi pers bersama dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev usai penandatanganan MoU di Baku, ibukota Azeri.

Melalui Trans Adriatic Pipeline, Azerbaijan saat ini mengirimkan lebih dari 8 miliar meter kubik gas per tahun dan kami akan memperluas kapasitas menjadi 20 miliar meter kubik pada 2027, kata von der Leyen..

"Impor gas Azeri meningkat menjadi 12 meter kubik tahun depan, yang membantu mengkompensasikan pasokan gas Rusia dan berkontribusi secara signifikan kepada keamanan persediaan Eropa," katanya lagi.

Sementara Aliyev mengatakan, "Hari ini isu keamanan energi lebih penting dari sebelumnya."

"Kerjasama yang panjang, dapat diprediksi, dan saling dapat diandalkan antara UE dan Azerbaijan di bidang energi merupakan aset besar."

Koridor Gas Selatan yang mengalirkan gas Azeri ke UE telah beroperasi sejak 2020.

Pasokan gas alam telah menjadi senjata Rusia dan Eropa sejak invasi Rusia ke Ukraina 24 Februari lalu.

Menjelang kunjungannya, Komisioner Eropa ini mengatakan," Ketika Rusia terus menjadikan pasokan gas sebagai senjata, diversifikasi impor energi menjadi prioritas bagi UE."

Mei lalu, para pemimpin UE menghentikan sebagian besar impor minyak Rusia hingga akhir tahun ini, sebagai bagian dari sanksi yang mereka jatuhkan ke Moskow atas aksi militernya ke Ukraina.

Namun blok ini menunda larangan serentak gas Rusia - yang pada 2021 mencapai 155 meter kubik - dikarenakan hampir 40 persen dari kebutuhan UE.

Sementara itu, Direktur Badan Energi Internasional (IEA) Fatih Birol memperingatkan, Senin, bahwa upaya Eropa mendiversifikasi pasokan tidak akan cukup untuk melalui musim dingin tanpa gas Rusia, Badan ini mendesak segera memotong permintaan itu

"Tidak cukup hanya bergantung pada sumber gas non-Rusia - pasokan ini tidak akan tersedia dalam jumlah volume yang dibutuhkan untuk menggantikan gas Rusia yang hilang," kata Birol dalam tulisan yang dipublikasikan oleh IEA.

"Ini akan terjadi bahkan jika pasokan gas dari Norwegia dan Azerbaijan mengalir dalam kapasitas maksimum, jika pengiriman dari Afrika Utara mendekati level tahun lalu, jika produksi gas domestik di Eropa terus mengikuti tren saat ini, dan jika arus masuk gas alam cair (LNG) meningkat pada angka yang sama seperti enam bulan pertama tahun ini,".

Baca Juga: