Kementerian Urusan Ekonomi Taiwan (MoEA) mengungkapkan bahwa pulau ini telah menambahkan 2,7 GW kapasitas tenaga surya baru tahun lalu. Sehingga, total kapasitas tenaga surya yang dimilikk Taiwan mencapai 12,41 GW per Desember 2023. Feed-in tariff untuk instalasi hingga 100 kW terus mendorong pasar.
MoEA mencatat angka terbaru bahwa Taiwan mencapai kapasitas PV terpasang kumulatif sebesar 12,418 MW pada akhir Desember 2023. Tahun lalu, pulau ini menggunakan sekitar 2,7 GW kapasitas PV baru, setelah memasang sekitar 2 GW pada tahun 2023 dan 2022.
"Tenaga surya saat ini memenuhi puncak permintaan di siang hari selama enam jam, oleh karena itu, mengalihkan fokus pengiriman daya untuk mengelola beban puncak malam hari selama tiga jam," ujar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam sebuah pernyataan, dikutip dari PV Magazine, Senin (16/9).
"Untuk mengatasi intermitensi tenaga surya dan angin, unit pembangkit listrik tenaga air yang dapat merespons cepat dan unit berbahan bakar gas sangat penting untuk menstabilkan sistem energi ramah lingkungan," tambahnya.
Skema feed-in tariff Taiwan terutama telah mendorong pasar PV di negara tersebut. Pada tahun 2023, instalasi perumahan dengan kapasitas mulai dari 1 kW hingga 10 kW diberi tarif hingga 0,18 dolar AS/kWh.
Tahun ini, tarif berkisar antara TWD 3,7635/kWh dan TWD 5,7848/kWh untuk paruh pertama tahun ini, dan antara TWD 3,7236/kWh dan TWD 5,7055/kWh untuk paruh kedua.
Sebagai informasi, tenaga surya memainkan peran yang sangat penting dalam transisi energi global karena merupakan sumber energi terbarukan yang melimpah dan ramah lingkungan. Dengan meningkatnya kekhawatiran tentang perubahan iklim dan dampak negatif dari pembakaran bahan bakar fosil, tenaga surya menawarkan alternatif yang bersih dan berkelanjutan.
Proses pembangkitan energi dari sinar matahari tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca, sehingga membantu mengurangi jejak karbon dan memitigasi pemanasan global. Selain itu, tenaga surya dapat mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil yang terbatas dan sering kali geopolitik, serta memberikan solusi energi yang lebih stabil dan terjangkau dalam jangka panjang.
Teknologi solar panel terus berkembang, membuatnya semakin efisien dan ekonomis, sementara biaya instalasi terus menurun. Dengan adanya potensi untuk penerapan di berbagai skala, mulai dari rumah tangga hingga instalasi besar, tenaga surya dapat memfasilitasi penyebaran energi bersih secara luas dan mendukung pencapaian target energi terbarukan yang ditetapkan oleh berbagai negara. Seiring dengan kebijakan dan investasi yang mendukung, transisi ke tenaga surya akan memainkan peran krusial dalam menciptakan sistem energi global yang lebih berkelanjutan dan tahan lama.