TAIPEI - Taiwan melaporkan 240 kasus Covid-19 yang ditularkan di dalam negeri dan dua kematian lagi pada Selasa (18/5). Perkembangan itu mendorong pihak berwenang mengubah seluruh kegiatan belajar mengajar menjadi online untuk mengatasi lonjakan kasus virus korona.

Taiwan telah melaporkan hampir 1.000 infeksi domestik baru selama seminggu terakhir, yang mengarah ke pembatasan baru di Ibu Kota Taipei, dan mengejutkan penduduk yang telah terbiasa menjalani hidup hampir secara normal karena pandemi terkendali dengan baik.

Menteri Pendidikan, Pan Wen-chung, kepada wartawan mengatakan mulai Rabu (19/5), semua sekolah di seluruh pulau itu akan ditutup hingga 28 Mei dan beralih ke kelas online.

Berbicara pada konferensi pers yang sama, Menteri Kesehatan, Chen Shih-chung, mengumumkan 240 kasus Covid-19 domestik baru, turun dari 333 yang dilaporkan pada Senin. Dia juga mengumumkan dua kematian baru, sehingga total sejak awal pandemi menjadi 14.

Chen memperingatkan bahwa peningkatan kasus yang lebih kecil tidak berarti virus telah dikendalikan. "Kami tidak melihat ini dengan optimisme, tetapi sebagian besar kasus yang dilaporkan adalah kasus ringan," tambahnya.

Taiwan telah melaporkan total 2.260 infeksi sejak dimulainya pandemi. Negara pulau itu telah memvaksinasi kurang dari 1 persen dari populasinya, juga memobilisasi korps diplomatik mereka untuk mengamankan pengiriman vaksin Covid-19 agar lebih cepat.

Sejauh ini, pusat manufaktur semikonduktor utama itu baru saja menerima sekitar 300.000 dosis untuk lebih dari 23 juta warga. Semua vaksin adalah produk AstraZeneca, dan itu akan segera habis.

Negosiasi AS

Dalam komentar yang diterbitkan oleh Kantor Berita Pusat Taiwan, pejabat tinggi Taipei di Washington mengatakan sedang berbicara dengan AS untuk mendapatkan dosis vaksin Covid-19 yang akan dikirim Presiden Joe Biden ke luar negeri.

"Kami sedang bernegosiasi dan memperjuangkannya," kata Duta Besar defacto Taiwan untuk Amerika Serikat, Hsiao Bi-khim.

Gudang Vaksin

Dalam kesempatan terpisah, Presiden AS, Joe Biden, menyatakan akan menambah kuota vaksin Pfizer, Moderna, dan Janssen sebanyak 20 juta dosis untuk dikirim ke luar negeri. Dengan demikian, jumlah vaksin yang akan diberikan AS mencapai 80 juta dosis, termasuk 60 juta dosis yang telah dijanjikan pada bulan lalu.

Biden menekankan bahwa AS akan menjadi gudang vaksin dalam perang melawan Covid-19 di seluruh dunia. Dia menambahkan, AS tidak akan mendapatkan keuntungan apa pun dari negara lain dengan pemberian vaksin Covid-19 tersebut.

Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, mengatakan sangat berharap bisa menyediakan vaksin yang dikembangkan di dalam negeri sebelum akhir Juli.

n SB/CNA/kbr/E-9

Baca Juga: