ROMA - Petenis Chile Alejandro Tabilo meraih kemenangan terbesar dalam karirnya ketika mengalahkan petenis nomor satu dunia Novak Djokovic 6-2, 6-3 di putaran ketiga Italia Open. Kemenangan diraih Tabilo hanya berlangsung 67 menit, Minggu (12/5) malam WIB waktu setempat, dua beberapa hari setelah kepala petenis Serbia itu dipukul dengan botol air.

Djokovic telah memenangkan turnamen ini enam kali, dengan gelar terakhirnya diraih tahun 2022. Tapi Tabilo mematahkan servis unggulan teratas tersebut sebanyak empat kali tanpa kebobolan satu pun break point. Djokovic tampak jauh dari penampilan terbaiknya dan petenis berusia 36 tahun itu menyalahkan insiden kepalanya secara tidak sengaja terkena botol air dari penggemar saat memberikan tanda tangan usai kemenangannya di putaran kedua.

"Hal ini sangat berdampak. Setelah itu saya mendapat perawatan medis, mual dan pusing selama satu jam," ujar

Djokovic. Dia akan menjalani pemeriksaan scan. Djokovic berhasil tidur, tapi sakit kepala. Keesokan harinya cukup baik. Jadi dia pikir tidak apa-apa. Mungkin tidak apa-apa, mungkin juga tidak. Dia rasakan di lapangan benar-benar seperti ada pemain berbeda yang masuk ke dalam dirinya.

Tabilo yang berusia 26 tahun menjuarai turnamen Challenger Tour dua pekan lalu. Dia menjadi orang Chile pertama dalam 17 tahun yang mengalahkan petenis nomor satu dunia. Sebelumnya Fernando Gonzalez mengalahkan Roger Federer di ATP Finals tahun 2007.

Petenis Serbia itu mencapai semifinal Monte Carlo Masters, namun tersingkir dini di Roma dapat menghambat persiapannya untuk Roland Garros, tempat Grand Slam kedua tahun ini dimulai tanggal 26 Mei. Ketika ditanya tentang peluangnya di Prancis Open Djokovic mengatakan, "Segalanya harus lebih baik untuk setidaknya memiliki peluang memenangkannya." Sementara itu, juara Australia Open Aryna Sabalenka menghadapi Elina Svitolina. ben/AFP/G-1

Baca Juga: