WARSAWA - Petenis nomor satu dunia, Iga Swiatek, mengatakan telah bekerja sama dengan Wim Fissette, seorang pelatih asal Belgia yang sebelumnya melatih sejumlah pemenang gelar Grand Slam lain.
Swiatek, juara lima kali Grand Slam, mengumumkan awal bulan ini bahwa dia berpisah dengan pelatih sebelumnya, sesama warga Polandia Tomasz Wiktorowski, setelah tiga musim bersama.
Dalam sebuah pernyataan di media sosial Jumat (18/10), Swiatek mengatakan bahwa dia senang mengumumkan bahwa Wim Fissette bergabung dengan timnya. "Dia tampaknya memiliki sikap yang luar biasa, visi yang jelas, dan pengalaman yang sangat besar di level tertinggi tenis," ujar pemain berusia 23 tahun itu.
Fissette sebelumnya bekerja dengan nama-nama besar seperti Kim Clijsters, Victoria Azarenka, Simona Halep, dan Angelique Kerber. Baru-baru ini, dia bekerja dengan mantan petenis nomor satu dunia, Naomi Osaka, yang mengumumkan perpisahan mereka bulan lalu, Naomi kemudian mengonfirmasi bahwa dia telah merekrut pelatih terkenal lainnya, Patrick Mouratoglu.
Swiatek, yang mundur dari turnamen bergengsi WTA 1000 Beijing dengan alasan masalah pribadi dan kemudian memutuskan untuk tidak bertanding di Wuhan, mengatakan bahwa dia kini sedang mempersiapkan diri untuk Final WTA. Ajang penutupan musim ini akan diadakan di Riyadh bulan depan.
Sementara itu, Rafael Nadal mengakui bahwa level kebugarannya jauh tertinggal dibandingkan dengan para petenis top. Hal itu diungkap Nadal setelah kalah dalam dua set langsung dari sesama petenis Spanyol, Carlos Alcaraz.
Nadal yang berusia 38 tahun dan mengumumkan minggu lalu bahwa dia akan pensiun dari tenis setelah Final Davis Cup di Malaga bulan depan, kalah 6-3, 6-3 dari Alcaraz yang berusia 21 tahun di semifinal ajang "Six Kings Slam" di Arab Saudi. Setelah pertandingan, dia menggambarkan Alcaraz, pemenang Prancis Open dan Wimbledon tahun ini, sebagai seorang yang sulit ditaklukan.
Nadal mengakui bahwa tidak lagi berkompetisi di level tertinggi.
"Saya tidak merasa terlalu tertekan di sini. Saya hanya mencoba bersenang-senang," ujar Nadal. Dia tahu akan bermain melawan pemain yang berada dalam kondisi yang jauh lebih baik. Mereka masih aktif di tur profesional dan memenangkan turnamen.
Alcaraz paham penonton Arab Saudi mendukung Nadal. Tetapi dia ingin membiarkan Nadal, pemenang 22 gelar Grand Slam termasuk 14 gelar Prancis Open, menikmati dukungan tersebut.
"Ini sedikit menyedihkan, bukan momen yang nyaman bagi saya. Jelas saya sangat ingin menang. Begitu masuk ke lapangan, tidak ada teman, tidak ada idola.Saya pikir ini momen baginya sekarang," ujar Alcaraz.
Nadal akan bermain melawan Djokovic hari Sabtu setelah petenis Serbia itu kalah dalam pertandingan yang jauh lebih ketat melawan juara Australia Open dan US Open, Jannik Sinner, yang menang 6-2, 6-7 (0/7), 6-4 dan akan menghadapi Alcaraz di final. ben/AFP/G-1