Iga Swiatek belajar banyak tahun ini. Dia berharap untuk melanjutkan performa untuk mengembalikannya ke peringkat satu dunia di akhir musim yang dramatis. Dia menyebut Olimpiade Paris sebagai tujuan utama tahun 2024.

PERTH - Iga Swiatek belajar banyak tahun ini. Dia berharap untuk melanjutkan performa untuk mengembalikannya ke peringkat satu dunia di akhir musim yang dramatis. Dia menyebut Olimpiade Paris sebagai tujuan utama tahun 2024.

Petenis asal Polandia itu menguraikan rencananya sebelum dimulainya turnamen beregu campuran United Cup yang diikuti 18 negara di Perth dan Sydney, Jumat (29/12). Turnamen ini menjadi pemanasan menjelang Australia Open yang berlangsung bulan Januari.

Petenis berusia 22 tahun dan juara ATP Shanghai Masters Hubert Hurkacz menjadi andalan tim Polandia dan menjadi unggulan teratas. Polandia mengawali laga dengan melawan Brasil, Sabtu.

Swiatek tampil heroik di bawah tekanan besar bulan lalu dengan mendominasi atas Jessica Pegula 6-1, 6-0 dan memenangkan Final WTA di Cancun. Kemenangan itu membuatnya mendapatkan kembali posisi teratas yang dipegangnya selama dua musim terakhir.

"Meski rangking saya di akhir tahun mirip dengan 2022, musim ini berbeda total. Banyak pasang surut dan beberapa perjuangan yang harus saya hadapi," ujarnya.

Memainkan pertandingan-pertandingan di Cancun dengan beban berat di pundak dalam hal peringkat, memberinya kepercayaan diri yang besar. Swiatek menyebut United Cup sebagai kesempatan bagus untuk memulai musim dengan cara yang sedikit berbeda.

Pertandingan terdiri dari tunggal putra dan putri serta ganda campuran. Negara-negara peserta dibagi menjadi enam grup yang terdiri dari tiga grup yang bersaing dalam format round-robin.

"Ini adalah ajang yang spesial," ujar pemenang empat gelar Grand Slam itu. Ini menarik dan berbeda dari yang lain. Tahun lalu suasananya cukup bagus. Swiatek yakin tahun ini juga akan sama. Ini adalah beban emosional yang berbeda ketika bermain untuk negara. Dia sangat senang dengan penampilan di United Cup tahun lalu.

"Sayangnya kami kalah di semifinal. Banyak pengalaman yang kami peroleh. Mudah-mudahan tahun ini kami bisa memanfaatkannya," tandasnya. Sementara itu, dia berupaya memulai kembali Tur WTA setelah jeda kurang dari dua bulan. Swiatek juga mencoba merencanakan Olimpiade Paris yang berlangsung Juli-Agustus.

"Saya cuma main Olimpiade sekali dan tekanannya besar sekali. Setelah saya kalah melawan Paula Badosa, menangis," ujarnya tentang pengalamannya di Olimpiade Tokyo.

Yang pasti kali ini akan sedikit berbeda. Dia akan mengetahui tempatnya (Roland Garros). Itu adalah permukaan lapangan favoritnya. Tetapi (Olimpiade) ini juga memunculkan lebih banyak ekspektasi dari luar. Iga harus melakukan pekerjaan yang sama seperti di setiap turnamen lainnya.

Australia Open

Sementara itu, para petenis di Australia Open akan bersaing memperebutkan hadiah uang dengan rekor jumlah tertinggi. Penyelenggara turnamen Grand Slam itu mengumumkan peningkatan total hadiah sebesar 13 persen menjadi 86,5 juta dollar Australia (913 miliar rupiah).

Pemenang gelar putra dan putri dalam ajang Grand Slam pertama tahun 2024 itu akan membawa pulang hadiah 3,150 juta dollar Australia. Pemain yang kalah di babak sebelumnya, dan kualifikasi, bernasib lebih baik dari sebelumnya.

Mereka yang tersingkir di putaran pertama akan menerima kenaikan hadiah sebesar 120 ribu dolar Australia, naik 13 persen. Sedangkan pemain di putaran kedua akan menerima kenaikan yang sama menjadi 180 ribu dollar Australia. ben/AFP/G-1

Baca Juga: