JAKARTA - Demi mewujudkan komitmen zero-waste atau bebas sampah, sektor swasta terus berkolaborasi membangun ekosistem lingkungan hijau. Hal itu sebagai bagian dari penerapan green corporate.

Kali ini aplikasi yang memfasilitasi daur ulang sampah, Duitin bersama perusahaan logistik, SiCepat Ekspres mengonversi 43 kilogram (kg) sampah botol plastik yang telah dihimpun dari kegiatan tersebut menjadi 1.000 bibit pohon mangrove.

Kedua perusahaan itu menanam bibit pohon mangrove tersebut pada Rabu (7/3) di kawasan Pantai Cemara Sawojajar, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Bibit pohon mangrove ini diserahkan secara simbolis oleh Rangga Andriana, Manager Corporate Communication SiCepat Ekspres bersama Adijoyo Prakoso, Chief Operating Officer dan Co-Founder Duitin Indonesia kepada Bangkit selaku Ketua Kelompok Wisata Pulau Cemara Desa Sawojajar.

Kelompok wisata inilah yang berperan dalam membantu pengelolaan bibit pohon tersebut di kawasan Pantai Cemara, Kabupaten Brebes. Kegiatan penanaman bibit pohon juga melibatkan karyawan operasional cabang SiCepat Ekspres di Brebes.

Wiwin Dewi Herawati, Chief Marketing & Corporate Communication Officer SiCepat Ekspres menyampaikan, kerja sama lanjutan dengan Duitin ini merupakan wujud keseriusan perusahaan itu untuk dapat menerapkan prinsip zero-waste serta berkontribusi lebih untuk membangun ekosistem lingkungan yang lebih hijau.

"Kolaborasi kami bersama Duitin dalam pengelolaan sampah ini tentunya menjadi langkah inovatif kami dalam penerapan prinsip eco-green dalam setiap aktivitas yang dilakukan perusahaan. Ke depannya, kami berharap dapat semakin konsisten dalam menjalankan komitmen eco-green ini melalui kolaborasi bersama banyak pihak untuk dapat mewujudkan ekosistem hijau di lingkup perusahaan maupun di masyarakat," jelas Wiwin melalui keterangannya, Rabu (15/3).

Adijoyo Prakoso, Chief Operating Officer dan Co-Founder Duitin Indonesia mengapresiasi terselenggaranya kerja sama tersebut. Menurutnyanini membuktikan komitmen perusahaan perusahaan itu dalam mendukung pelestarian lingkungan.

Adapun kegiatan ini melibatkan penduduk sekitar pulau dan pihak terkait yang berwenang seperti Cabang Dinas Kehutanan. Bibit pohon yang ditanam pada 7 Maret 2023, masih memerlukan pemantauan dan pemeliharaan agar bisa menjadi pepohonan yang siap menahan abrasi dan nantinya akan bermanfaat bagi kehidupan kita.

"Semoga akan ada lebih banyak aksi berikutnya dalam menjaga bumi kita agar terhindar dari kerusakan," tutup Adijoyo.

Baca Juga: