JAKARTA - Tengkes (stunting) masih menjadi salah satu permasalahan gizi prioritas karena mempengaruhi kesehatan anak secara menyeluruh hingga dewasa. Meski prevalensinya berkurang, pemerintah masih membutuhkan dukungan semua pihak agar mencapai target penurunan hingga 14 persen pada 2024.

Oleh karenanya, selain pemberian ASI eksklusif, Kemenkes RI menggalakkan edukasi pentingnya penyajian makanan pendamping ASI (MPASI) yang adekuat. Selain itu menekankan pemberian protein hewani, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).

Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak RS Pondok Indah dr. Radhian Amandito, Sp. A.,menerangkan, 1.000 HPK merupakan hari-hari krusial yang menjadi penentu kondisi kesehatan anak ke depannya sehingga harus mendapat perhatian lebih besar. Sebagai contoh, bayi usia 12-23 bulan membutuhkan sekitar 1.000 kalori per harinya.

"Ini baru kebutuhan gizi makro, belum zat gizi mikro lainnya seperti vitamin dan mineral. Dengan kata lain, selain makanan dengan gizi seimbang yang cukup jumlah dan kualitas, susu dibutuhkan untuk mengisi jumlah asupan nutrisi yang belum terpenuhi," katanya di Jakarta, Kamis (1/2).

Ia melanjutkan, susu utamanya susu segar (fresh milk) pasteurisasi yang berkualitas, lebih unggul dari susu jenis lainnya karena hanya melalui pasteurisasi. Proses ini tidak mengurangi atau mengubah kandungan nutrisi alami susu sehingga masih mengandung banyak zat gizi penting yang mudah dicerna untuk tumbuh kembang anak seperti asam amino dan berbagai nutrisi bioaktif.

"Nustrisi bioaktif misalnya kalsium untuk pertumbuhan tulang, protein yang membantu meningkatkan berat badan, hingga imunoglobulin yang mengatur sistem imun dan lactoferrin yang berfungsi untuk menjaga kesehatan pencernaan," jelasnya.

Manfaat kebaikan susu segar pasteurisasi sebenarnya dapat dinikmati anak sejak dini sebagai bahan masak tambahan ketika mengkreasikan menu MPASI. Dengan kandungan lemak baiknya, susu dapat menjadi BBboosteralami dan memberikan sensasi rasa gurih dalam masakan.

"Ingat, kalau untuk anak berikan hanya yang terbaik, jangan coba-coba atau memenuhi hasrat kita untuk mengikuti tren ini dan itu. Lihat lagi kemasannya, cari susu yang 100 persenfresh milktanpa campuran apapun," pesan dr. Radhian.

Susu Segar Pasteurisasi

Chief Marketing Officer Greenfields Indonesia, Fiona Anjani Foebe,menyampaikan, guna memenuhi nutrisi sehari-hari, khususnya dalam upaya pencegahanstunting, perusahaan berinvestasi membangun peternakan. Dengan menerapkan praktik terbaik manajemen peternakan sapi perah diharapkan dapat menjamin kuantitas dan kualitas produk mulai dari peternakan, proses produksi hingga tiba di tangan konsumen.

Greenfields memiliki berbagai pilihan susu segar pasteurisasi dengan rasa yang nikmat, asli, dan murni. Produk unggulan yang dapat diandalkan selama 1.000 HPK adalah susu segar pasteurisasi full cream, low maupun non-fat dan susu segar pasteurisasi Jersey.

"Greenfields adalah satu-satunyabrandyang memproduksi susu sapi Jersey. Selain itu,fresh milkpasteurisasi Greenfields juga hadir dalam beragam variasi rasa sesuai pilihan yang berbeda-beda, seperti coklat dan stroberi," katanya.

Seluruhfresh milkpasteurisasi Greenfields dikemas dengan berbagai ukuran sehingga sangat cocok dinikmati di rumah, dihangatkan hingga maksimal 40-50 derajat Celcius. Produk ini bisa dibawa bepergian dalam kondisi masih dingin tahan pada suhu ruang selama 4 jam dalam kondisitertutup.

"Kami berharap kedepannya, keluarga Indonesia dapat lebih cermat lagi dalam memperhatikan kebutuhan nutrisi anak, khususnya yang masih dalam 1.000 HPK agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Yuk #StartFresh untuk ciptakan generasi emas bebasstunting," pungkas Fiona.

Baca Juga: