LONDON - New York dan Singapura bersama-sama menjadi kota termahal di dunia setelah inflasi melonjak tahun ini. Informasi itu berdasarkan sebuah hasil survei tahunan yang dipublikasikan pada Kamis (1/12).

Kedua kota itu menggeser Tel Aviv yang menduduki kota termahal di dunia tahun lalu, dan kini kota itu berada di posisi ketiga kali ini berdasarkan indeks Biaya Hidup Sedunia dari Economist Intelligence Unit (EIU) yang berbasis di London, Inggris.

"Melonjaknya biaya hidup di kota-kota terbesar di dunia karena perang di Ukraina dan berlanjutnya pembatasan pandemi mengganggu rantai pasokan, terutama untuk energi dan makanan," ungkap survei itu.

Survei yang memantau kenaikan harga rata-rata di 172 kota-kota besar di dunia itu juga melaporkan bahwa Damaskus dan Tripoli tetap menjadi kota termurah. Selain New York dan Singapura, kota-kota seperti Hong Kong, Los Angeles, San Francisco, Zurich, Jenewa, Paris, dan Copenhagen juga masuk ke sepuluh besar survei kota termahal di dunia sepanjang tahun ini.

Menurut Upasana Dutt, yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan perang di Ukraina, sanksi Barat terhadap Russia dan kebijakan nol-Covid-19 Tiongkok telah menyebabkan masalah rantai pasokan yang dikombinasikan dengan kenaikan suku bunga dan pergeseran nilai tukar, dan semua itu telah mengakibatkan krisis biaya hidup di seluruh dunia. AFP/I-1

Baca Juga: