JAKARTA - Survei Perbankan Bank Indonesia mengindikasikan penyaluran kredit baru pada triwulan IV-2022 tumbuh positif, dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kredit baru sebesar 86,3 persen.
"Hal ini terindikasi dari nilai Saldo Bersih Tertimbang kredit baru sebesar 86,3 persen, tetap kuat meski lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 88,1 persen," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (20/1).
Erwin mengatakan pertumbuhan kredit baru terindikasi terjadi pada seluruh jenis kredit, tercermin dari nilai SBT yang seluruhnya tercatat positif.
Pada triwulan I-2023, penyaluran kredit baru diprakirakan tumbuh lebih tinggi, terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 88,3 persen.
Standar penyaluran kredit pada triwulan I-2023 diprakirakan sedikit lebih longgar dibandingkan periode sebelumnya. Hal itu terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) negatif sebesar -0,5 persen.
Menurut dia, kebijakan penyaluran kredit diprakirakan lebih longgar, antara lain pada aspek jangka waktu dan biaya persetujuan kredit.
Hasil survei BI menunjukkan responden tetap optimistis terhadap pertumbuhan kredit ke depan. Responden memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2023 sebesar 8,9 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).