Sebuah riset yang dilakukan oleh para ilmuan di Oregon State University berhasil menunjukkan bukti bahwa mengonsumsi semangka dalam bentuk suplemen bubuk bisa menghindari tikus dewasa yang gemuk dari beberapa beberapa efek kesehatan yang merusak dari diet yang tidak sehat.
Studi ini dipimpin oleh Neil Shay, profesor ilmu pangan di OSU's College of Agricultural Sciences dan dipublikasikan dalam Journal of Nutrition. Langkah penting berikutnya dalam penelitian ini menurut Shay, adalah tahap uji klinis pada manusia.
Dalam studi tersebut, Shay dan rekannya menggunakan tikus laboratorium jantan berumur 10 minggu yang diberi makan, baik makanan rendah lemak atau tinggi lemak selama periode 10 minggu. Kelompok tikus yang diberi makan tinggi lemak diberi suplemen semangka dalam bentuk bubuk yang terbuat dari proses beku-kering. Jumlah suplemen dari daging buah melon air setara dengan satu setengah porsi manusia sehari, dan suplemen kulit semangka setara dengan jumlah dalam suplemen serat makanan yang khas.
Pada awal dan akhir percobaan, para peneliti mencatat berat badan dan toleransi glukosa masing-masing tikus. Tikus yang diberi makan diet tinggi lemak ditambah dengan produk semangka memiliki kadar glukosa darah yang jauh lebih baik daripada tikus pada diet tinggi lemak saja.
Peningkatan kadar glukosa darah dapat menjadi indikator diabetes tipe 2, suatu penyakit di mana tubuh tidak cukup membuat atau dengan tepat menggunakan insulin, hormon yang mengubah makanan menjadi energi. Tipe 2 adalah bentuk diabetes yang paling umum di Amerika Serikat.
Para peneliti juga melihat peningkatan signifikan dalam keluarga bakteri menguntungkan pada tikus yang diberi suplemen bubuk, kata Shay.
"Meskipun kedua kelompok tikus itu mengonsumsi lemak dan gula dalam jumlah yang sama, konsumsi satu setengah daging semangka atau 2 persen kulit serat tinggi atau produk kulit memiliki efek signifikan," kata Shay.
Studi ini didanai oleh Dewan Promosi Semangka Nasional, sebuah kelompok industri yang mencari cara baru tentang bagaimana cara untuk menggunakan produk sampingan seperti kulit semangka dimana pada akhirnya biasanya hanya menjadi limbah makanan saja.
Produksi semangka di seluruh dunia mencapai 117 juta metrik ton pada 2016. Di Oregon, semangka adalah industri multimiliar di lembah bawah Umatilla dekat Hermiston. "Terlepas dari semua buah itu, belum banyak penelitian tentang dampak kesehatan dari semangka," kata Shay, yang mempelajari senyawa buah dan sayuran dan pengaruhnya terhadap penyakit jantung dan diabetes.
nik/dariberbagaisumber/R-2