Sebuah studi yang dirancang ilmuwan di Louisiana State University, berhasil menemukan kandungan asam askorbat, thiamin, riboflavin, dan vitamin B6 pada jaringan foliar ubi jalar. Temuan ini menegaskan bahwa daun ubi jalar dewasa dan muda dapat menjadi sumber vitamin untuk makanan manusia.
Daun ubi jalar muda mengandung kadar asam askorbat tertinggi. Sweet potato atau ubi jalar dikenal sebagai sumber asam askorbat (vitamin C) dan vitamin B yang dianggap penting bagi kesehatan manusia. Selain akar tanaman yang selama ini umum dikonsumsi, jaringan, tertentu dalam ubi jalar juga bisa dikonsumsi dan bernilai gizi tinggi.
Meskipun penelitian telah mengkonfirmasi bahwa vitamin yang larut dalam air ada di akar dan daun ubi jalar, ada sedikit informasi tentang bagaimana vitamin ini benar-benar didistribusikan ke tanaman. Wilmer Barrera dan David Picha dari Pusat penelitian pertanian di Louisiana State University menunjukkan bahwa daun ubi jalar dewasa dan muda dapat menghasilkan vitamin B6 dan vitamin penting lainnya.
Temuan mereka ini diterbitkan dalam HortScience. "Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar asam askorbat, thiamin, riboflavin, dan vitamin B6 dalam berbagai macam jenis makanan sehat dari 'Beauregard' dan 'LA 07-146', dua kultivar komersial yang penting di Louisiana," kata Barrera dan Picha.
Para ilmuwan menganalisis berbagai jenis jaringan daun ubi jalar (daun dewasa, daun muda, tangkai daun muda, kuncup, dan jaringan akar) dari ubi jalar di Louisiana State University. Mereka melakukan percobaan hingga ketiga kali untuk mempelajari kandungan vitamin yang dapat larut dalam air, di antara jaringan akar ubi jalar yang berbeda.
Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan kadar asam askorbat (AA) total di antara jenis jaringan tersebut. Daun muda mengandung kandungan AA tertinggi, diikuti oleh daun dan kuncup dewasa. Ubi ini juga mengandung kandungan AA yang jauh lebih tinggi daripada akar ubi jalar, tanaman merambat, dan jaringan petiole.
Para peneliti mencatat, hasil konfirmasi penelitian sebelumnya bahwa jaringan foliar ubi jalar merupakan sumber asam askorbat yang baik, dan daun muda itu memiliki kandungan AA foliar tertinggi. Para peneliti juga mencatat percobaan menunjukkan tidak adanya thiamin pada jaringan foliar, sebuah temuan berbeda dari penelitian sebelumnya.
"Kurangnya thiamin dalam hasil kita bisa dijelaskan dengan perbedaan kultivar," tulis ilmuwan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kandungan riboflavin berbeda dengan jenis jaringan ubi jalar, namun secara konsisten lebih tinggi pada daun. Daun dewasa mengandung jumlah riboflavin yang lebih tinggi daripada daun muda dan jaringan tanaman lainnya, termasuk akar.
"Daun juga mengandung kandungan vitamin B6 yang lebih tinggi dibandingkan dengan jaringan lain. Daun dewasa mengandung 3,4 kali lebih tinggi vitamin B6 dibanding akar, sedangkan petioles matang mengandung 2,3 kali lebih banyak dari pada akar," kata para penulis. "Jaringan tunas dan daun muda juga mengandung kadar B6 yang lebih tinggi daripada akar, sedangkan kandungan tanaman anggur dan petiole muda lebih rendah dari pada akar," kata penulis.
Barrera dan Picha menyimpulkan bahwa kandungan asam askorbat, riboflavin, dan vitamin B6 lebih tinggi pada jaringan daun daripada pada jenis jaringan lainnya. "Hasil kami menunjukkan bahwa daun ubi jalar memberikan vitamin B6 dalam jumlah besar untuk makanan manusia," kata para peneliti.
Mereka mencatat bahwa kandungan vitamin B6 pada daun ubi jalar sebanding dengan buah dan sayuran seperti brokoli, alpukat, wortel, pisang, dan kembang kol.
nik/berbagai sumber/E-6