Lumajang yang berada di tengah antara tiga gunung yaitu Gunung Bromo, Gunung Semeru dan Gunung Lemongan.

Lumajang yang berada di tengah antara tiga gunung yaitu Gunung Bromo, Gunung Semeru dan Gunung Lemongan. Ketiga gunung itu bukan hanya menciptakan pemandangan indah, namun juga menciptakan lahan pertanian subur serta kaya akan sumber air dengan mata air yang jernih.

Salah satu sumber air pegunungan di kabupaten dengan julukan "Kota Pisang" karena buminya menumbuhkan pisang yang enak adalah Sumber Mrutu. Wisata pemandian mata air alami lokasinya berada di Desa Pandansari, Kecamatan Kedungjajang. Jaraknya dengan pusat kota kabupaten hanya 10,4 kilometer.

Keistimewaan dari Sumber Mrutu adalah memiliki sumber mata air yang alami dan airnya juga sangat jernih. Air ini dimitoskan atau dipercaya dapat menyembuhkan sejumlah penyakit. Tidak heran banyak masyarakat berkunjung selain untuk berobat juga menikmati kesegaran airnya yang sangat jernih dan sejuk.

Menurut cerita yang beredar di masyarakat, Sumber Mrutu dulunya pernah menjadi pemandian para dewa-dewi. Hal itu terjadi dari pada masa Kerajaan Singasari. Kerajaan ini bercorak Hindu-Buddha yang yang hidup antara 1222-1292 yang didirikan oleh Sri Ranggah Rajasa atau biasa disebut Ken Arok.

Selama berada di Sumber Mrutu, wisatawan umumnya ingin merasakan sensasi menceburkan diri ke dalam airnya yang segar. Menyelam melihat indahnya pesona bawah air yang jernih berwarna hijau kebiruan merupakan keindahan lain yang ditawarkan.

Jarak pandang yang jauh membuat pengunjung dapat melihat bebatuan dan ikan-ikan kecil selama menyelam. Dinaungi oleh pepohonan yang rindang, mata air Sumber Mrutu membuat pengunjung betah berlama-lama tanpa merasa kepanasan.

Meski menawarkan keindahan dan sensasi mandi di mata air yang jernih, namun tempat ini sebenarnya belum banyak dikenal. Karena belum dikelola dengan baik, tempat ini bahkan sering digunakan untuk mencuci baju oleh warga sekitar.

Bahkan sebelumnya pada 2020 sebelum dikenal luas melalui media sosial tempat ini sering digunakan untuk memandikan kerbau. Setelah viral, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, yang mendorong dibentuknya BUMdes (badan usaha milik desa) dan menjadikan wisata Sumber Mrutu sebagai objek wisata.

Selain mata air, Sumber Mrutu juga menawarkan pilihan rekreasi lain untuk membuat wisatawan lebih lama berada di tempat ini. BUMdes Pandansari berencana menyediakan flying fox, camping ground, jasa foto bawah air, karena kegiatan untuk pramuka, dan termasuk gazebo kuliner semua.

Untuk masuk Sumber Mrutu sejauh ini belum dikenakan tiket masuk. Pengunjung hanya perlu membayar karcis parkir kendaraan sebesar 2.000 rupiah untuk sepeda motor dan mobil 5.000 rupiah untuk kendaraan roda empat. hay/I-1

Baca Juga: