“Stunting" Kota Tangerang Turun

TANGERANG - Jumlah anak kerdil atau stunting Kota Tangerang dalam tiga bulan pertama tahun ini turun. Penjabat Wali Kota Tangerang Nurdin mengatakan angkanya 6,7 persen dari periode sama tahun lalu 6,8 persen.

Nurdin telah melakukan berbagai upaya dalam menurunkan angka stunting di antaranya melakukan Gerakan Anak Tangerang Sehat dan Cerdas. Kemudian, mengintegrasikan dengan program pendampingan bagi calon pengantin untuk memberikan edukasi.

"Pemkot Tangerang juga menjalankan program peningkatan kesehatan masyarakat. Kami memiliki kader Srikandi yaitu kader Sedari Dini Kawal Ibu Hamil dan Bayi," kata Nurdin dalam keterangannya di Tangerang, Jumat (26/4).

Menurutnya, capaian kinerja setelah tiga bulan menjabat sebagai kepala daerah yang terkait inflasi Year of Year di Kota Tangerang per Maret 20234 berada di angka 3.62 persen, menurun dari tahun sebelumnya yaitu 3,75 persen.

Untuk menjaga kondisi inflasi tetap terkendali di Kota Tangerang, Pemkot Tangerang terus melakukan berbagai upaya dengan strategi 4K+1. Ini adalah ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, komunikasi yang efektif, dan meningkatkan daya beli masyarakat.

Salah satunya untuk ketersediaan pasokan, Pemkot kerja sama antarpedagang pasar dengan Bulog, melakukan gerakan menanam, urban farming, kerja sama pangan BUMD dengan penghasil pangan.

"Kami juga meningkatkan warung tradisional menjadi warung digital, meluncurkan mobil keliling si Jampang atau Belanja Gampang, " tambahnya.

Lalu ada Gerakan Pangan Murah (GPM), bazar serentak di 13 kecamatan, subsidi angkutan perkotaan dengan tarif 2000 (jauh-dekat), bedah rumah, dan Program Tangerang Emas.

Lalu di Kota Tangerang juga memiliki tiga BUMD, yaitu Perumda Pasar Kota Tangerang, Perumda Tirta Benteng Kota Tangerang, PT Tangerang Nusantara Global (TNG) dan ketiganya dengan kondisi sehat.

Baca Juga: