PARIS - Sebuah penelitian di Prancis menunjukkan vaksinasi sangat efektif untuk mencegah kasus Covid-19 yang parah di antara orang tua, bahkan terhadap virus varian Delta.

Penelitian oleh Epi-Phare, sebuah kelompok riset keamanan obat-obatan independen, diterbitkan Senin (11/10) dengan fokus pada pencegahan Covid-19 yang parah dan kematian, bukan infeksi.

Penelitianyang bekerja sama dengan pemerintah Prancis, mengamati 22 juta orang dengan usia di atas 50 tahun, dan menemukan mereka yang telah menerima vaksin memiliki kemungkinan 90 persen lebih kecil untuk dirawat di rumah sakit atau meninggal.

Hasil tersebut menguatkan hasil pengamatan dari Amerik Serikat (AS), Inggris, dan Israel, tetapi para peneliti mengatakan itu adalah studi terbesar dari jenisnya sejauh ini. Melihat data yang dikumpulkan mulai Desember tahun lalu, ketika Prancis meluncurkan kampanye vaksin, para peneliti membandingkan hasil dari 11 juta orang yang divaksinasi dengan 11 juta subjek yang tidak divaksinasi.

Mereka membentuk pasangan yang cocok dengan individu yang tidak divaksinasi dengan rekan yang divaksinasi dari wilayah yang sama dan pada usia dan jenis kelamin yang sama, melacak mereka dari tanggal suntikan kedua orang yang divaksinasi hingga 20 Juli.

Mulai 14 hari setelah dosis kedua, risiko subjek yang divaksinasi terhadap Covid-19 parah berkurang hingga 90 persen.

Vaksinasi tampaknya hampir sama efektifnya terhadap varian Delta, dengan 84 persen perlindungan untuk orang berusia 75 tahun ke atas, dan 92 persen untuk orang berusia 50 hingga 75 tahun.

Bagaimanapun, perkiraan ituhanya berdasarkan data satu bulan, karena varian tersebut menjadi dominan di Prancis hanya pada Juni. "Studi ini harus ditindaklanjuti untuk memasukkan hasil dari Agustus dan September," kata ahli epidemiologiEpi-Phare,Mahmoud Zureik,.

Studi ini mencakup vaksinasi dengan vaksin Pfizer-BioNTech, Moderna dan AstraZeneca, tetapi tidak dengan Johnson & Johnson, yang disahkan jauh hari dan lebih jarang digunakan di Prancis. Hasilnya juga menunjukkan bahwa selama periode penelitian hingga lima bulan, perlindungan vaksin terhadap Covid-19 yang parah tidak berkurang.

Baca Juga: