Alpukat dikenal dengan khasiatnya sebagai anti-inflamasi dan menyehatkan jantung. Para peneliti dari sebuah studi baru-baru ini merekomendasikan untuk memasukkan makanan padat nutrisi ini ke dalam menu makanan Anda setiap hari, karena dapat membantu meningkatkan kualitas diet secara keseluruhan.

Para peneliti dari Departemen Ilmu Gizi Penn State meneliti bagaimana intervensi berbasis makanan yang melibatkan satu buah alpukat setiap hari dapat membantu mengatasi kualitas makanan yang buruk, sebuah faktor risiko yang terkait dengan banyak penyakit.

"Alpukat adalah makanan yang padat nutrisi, mengandung banyak serat dan nutrisi penting lainnya. Kami ingin melihat apakah asupan makanan ini secara teratur akan mengarah pada peningkatan kualitas diet," kata Kristina Petersen, yang memimpin penelitian ini, dikutip dari Medical Daily, Selasa (26/3).

"Penelitian observasional sebelumnya menunjukkan bahwa konsumen alpukat memiliki kualitas diet yang lebih tinggi dibandingkan non-konsumen. Jadi, kami mengembangkan penelitian ini untuk menentukan apakah ada hubungan sebab akibat antara konsumsi alpukat dan kualitas diet secara keseluruhan," tambahnya.

Percobaan ini melibatkan 1.008 peserta dengan obesitas perut yang dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok mempertahankan pola makan reguler mereka dan membatasi konsumsi alpukat, sementara kelompok lainnya memasukkan satu buah alpukat per hari ke dalam menu makanan mereka selama 26 minggu.

Melalui wawancara telepon sebelum penelitian dan pada beberapa titik selama masa percobaan, para peneliti menilai asupan makanan para partisipan dalam 24 jam sebelumnya. Dengan menggunakan Indeks Makan Sehat, para ahli memeriksa seberapa baik para peserta mematuhi Pedoman Diet untuk Orang Amerika, yang digunakan sebagai ukuran kualitas diet secara keseluruhan.

Para peneliti mencatat bahwa para peserta yang mengonsumsi alpukat setiap hari memiliki kepatuhan yang lebih baik terhadap pedoman diet. Kualitas diet yang buruk secara keseluruhan dikaitkan dengan risiko kondisi seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan penyakit ginjal.

"Dengan meningkatkan kepatuhan orang terhadap pedoman diet, kami dapat membantu mengurangi risiko terkena kondisi kronis ini dan memperpanjang harapan hidup yang sehat. Dalam penelitian seperti ini, kami dapat menentukan cara-cara berbasis makanan untuk meningkatkan kualitas diet, tetapi strategi perilaku juga diperlukan untuk membantu orang mematuhi pedoman diet dan mengurangi risiko penyakit kronis," ujar Petersen.

Meskipun peningkatan kualitas diet bukanlah temuan yang mengejutkan, para peneliti juga dapat memahami bagaimana para partisipan dapat mencapainya.

"Kami menentukan bahwa para partisipan menggunakan alpukat sebagai pengganti beberapa makanan yang mengandung biji-bijian olahan dan natrium yang lebih tinggi. Dalam penelitian kami, kami mengklasifikasikan alpukat sebagai sayuran dan melihat peningkatan konsumsi sayuran yang dikaitkan dengan asupan alpukat, tetapi peserta juga menggunakan alpukat untuk menggantikan beberapa pilihan yang tidak sehat," pungkas Petersen.

Baca Juga: