Sebuah studi terbaru dari para peneliti di Tiongkok menemukan bahwa berbicara di ponsel secara berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Adapun studi tersebut menyoroti bahwa penggunaan telepon dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi sebanyak 12 persen.

Temuan penelitian yang dipublikasikan dalam European Heart Journal - Digital Health, sebuah jurnal Society of Cardiology (ESC). Penelitian dilakukan oleh para peneliti dari Southern Medical University di Guangzhou, Tiongkok, dengan melakukan survei terhadap 212.046 orang dewasa berusia 37-73 tahun tanpa hipertensi sebelumnya.

Tingkat energi frekuensi radio yang rendah yang dipancarkan dari ponsel telah dikaitkan dengan lonjakan tekanan darah. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hampir 1,3 miliar orang dewasa berusia 30 hingga 79 tahun di seluruh dunia memiliki tekanan darah tinggi.

Hal ini merupakan faktor risiko utama untuk serangan jantung dan stroke, serta penyebab utama kematian dini. Kesadaran tentang penyebab hipertensi dan masalah kesehatan yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi adalah penting.

Dalam temuan penelitian tersebut, menunjukkan bahwa orang berbicara selama lebih dari 30 menit atau lebih per minggu lebih rentan terhadap tekanan darah tinggi dibandingkan dengan mereka yang berbicara di telepon kurang dari 30 menit.

"Jumlah menit yang dihabiskan orang untuk berbicara di ponsel yang berpengaruh terhadap kesehatan jantung, dengan semakin lama waktu yang dihabiskan berarti semakin besar risikonya," kata penulis studi Profesor Xianhui Qin dari Southern Medical University, Guangzhou, Cina, kepada Medical Express, dikutip dari Medial Daily, Rabu (10/5).

"Penggunaan selama bertahun-tahun atau penggunaan perangkat hands-free tidak berpengaruh pada kemungkinan terkena tekanan darah tinggi. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengonfirmasi temuan ini," tambahnya.

Kemudian ada beberapa faktor seperti indeks massa tubuh, ras, kekurangan, riwayat keluarga dengan hipertensi, pendidikan, status merokok, tekanan darah, lipid darah, dan peradangan, yang semuanya diakui sebelum mencapai kesimpulan.

Penelitian ini menyimpulkan, setelah masa tindak lanjut selama 12 tahun, bahwa ponsel meningkatkan risiko terkena hipertensi sebesar 7 persen jika dibandingkan dengan yang bukan pengguna. Selain itu, individu yang berbicara di ponsel mereka selama lebih dari 30 menit per minggu memiliki kemungkinan 12 persen lebih besar terkena tekanan darah tinggi dibandingkan mereka yang berbicara kurang dari 30 menit, terlepas dari jenis kelaminnya.

Selain itu, genetika juga berperan dalam memberi pengaruh terhadap risiko tersebut. Individu dengan risiko genetik tinggi dan menghabiskan setidaknya 30 menit per minggu untuk menelepon melalui ponsel memiliki kemungkinan 33 persen lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi dibandingkan mereka yang memiliki risiko genetik rendah yang berbicara di ponsel kurang dari 30 menit per minggu, menurut studi tersebut.

Selain hipertensi, penggunaan ponsel juga memiliki beberapa efek samping lainnya. Para ahli kesehatan telah menyuarakan tentang efek samping penggunaan ponsel terhadap kesehatan anak-anak dan orang dewasa.

Dilansir dari Health Shots, konsultan senior penyakit dalam di Rumah Sakit CARE, Banjara Hills, Hyderabad mengatakan, berbicara di telepon dalam waktu yang lama berpotensi memiliki beberapa efek samping pada kesehatan fisik dan mental kita.

Beberapa efek samping akibat berbicara di ponsel terlalu lama lainnya, seperti meningkatkan ketegangan otot, memicu sakit telinga atau kerusakan gendang telinga, merusak mata akibat paparan sinar ponsel, mempengaruhi fokus, dan meningkatkan stres.

Namun hal ini dapat diatasi dengan beristirahat, melakukan peregangan, dan mempraktikkan postur tubuh yang baik. Jika mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan yang terus-menerus akibat berbicara di telepon, carilah saran medis. Meskipun percakapan telepon bisa jadi nyaman dan penting untuk komunikasi, lakukan tindakan yang tepat untuk meminimalkan risikonya.

Baca Juga: