JAKARTA - Strategi pemerintah mempercepat realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) belum efektif. Pasalnya, hingga November lalu, realisasi penyaluran KUR masih di bawah 80 persen.

Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian mencatat realisasi penyaluran KUR hingga 30 November lalu baru mencapai 229,95 triliun rupiah atau sekitar 77,42 persen dari target tahun ini sebesar 297 triliun rupiah.

Padahal, pemerintah terus berupaya memacu penyaluran pembiayaan terhadap usaha kecil dan menengah (UKM). "Beberapa strategi kebijakan yang dijalankan pemerintah guna mempercepat penyaluran KUR yakni penerapan weekend banking dengan memperhatikan kondisi masing-masing penyalur KUR," jelas Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (27/12).

Adapun weekend banking merupakan layanan perbankan yang beroperasi pada Sabtu dan Minggu. Layanan tersebut bertujuan untuk memberikan layanan tambahan dengan menyediakan lebih banyak waktu operasional bagi para nasabah. Kemudian, pemerintah melakukan monitoring dan evaluasi penyaluran KUR, membuka opsi penyaluran KUR dengan berbagai pemangku kepentingan (stakeholder), mendorong percepatan implementasi Kredit Usaha Alsintan (KUA), serta mendorong optimalisasi peran pemerintah daerah dalam ekosistem KUR.

Sebagai evaluasi pada 2023, Ferry menilai penyaluran KUR tak hanya difokuskan pada sisi kuantitas, melainkan juga memperhatikan sisi kualitas. Hal tersebut tercermin dari tingkat rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) KUR masih relatif terjaga di level 2,03 persen per 30 Oktober 2023.

Total debitur baru KUR tercatat sebanyak 1,92 juta debitur atau 70 persen dari total debitur KUR yang sebanyak 2,7 juta debitur, serta jumlah debitur graduasi KUR sebanyak 1,4 juta debitur atau 53,6 persen dari total debitur KUR per 31 Agustus 2023.

Prioritaskan Kualitas

Pada 2024, pemerintah melanjutkan penyaluran KUR yang tak hanya memprioritaskan kuantitas, namun juga memprioritaskan kualitas.

Pemerintah telah menyiapkan anggaran subsidi untuk penyaluran KUR pada 2024 sebesar 47,78 triliun rupiah yang akan digunakan untuk pembayaran subsidi bunga.

Baca Juga: