Perusahaan induk Facebook Meta telah mengeluarkan tawaran kepada mitra guna bekerja dengan perusahaan dalam mewujudkan visinya untuk metaverse menjadi nyata juga hidup.

Dalam hal ini, Facebook mengumumkan mengubah namanya menjadi Meta pada Oktober 2021 lalu. Perubahan tersebut mempertaruhkan reputasi perusahaan bahwa metaverse-dunia virtual generasi berikutnya akan menjadi masa depan di seluruh internet.

Sampai saat ini, Meta perlu membangunnya, dan memastikan jaringan dasar yang kita semua andalkan setiap hari cukup kuat dan efisien untuk mendukungnya.

"Hari ini, kami berada di awal transisi berikutnya saat kami membangun metaverse," ujar CEO Meta Mark Zuckerberg dalam sebuah konferensi, Senin (21/2), yang dilansir dari CNET, Senin (15/3).

"Tetapi menciptakan rasa kehadiran yang sebenarnya di dunia virtual yang dikirimkan ke kacamata pintar dan headset VR akan membutuhkan kemajuan besar dalam konektivitas. Lebih besar daripada langkah perubahan apa pun yang pernah kita lihat sebelumnya," tambahnya lagi.

Terdapat banyak sekali kemajuan teknologi yang akan diperlukan untuk mendukung harapan dan impian Meta untuk metaverse. Metaverse sendiri adalah dunia yang sangat imersif yang dapat berinteraksi dengan banyak orang di berbagai tempat secara real time. Kemajuan-kemajuan ini sampai akhirnya bermuara pada kemampuan untuk memproses sejumlah besar data baru yang kompleks dan menuntut lebih cepat juga lebih efisien daripada sebelumnya.

Zuckerberg melanjutkan bahwa membangun metaverse berarti menciptakan infrastruktur konektivitas yang dapat berkembang secepat teknologi. Hal tersebut akan membutuhkan kerja sama dengan mitra untuk mewujudkannya.

Baca Juga: