Brand yang sukses dan berkelanjutan tidak sekejap mata terbentuk. Butuh strategi, uji coba dan pengalaman jatuh bangun di lapangan.

Pertanyaan:

Bu Rossa, bisnis keluarga kami sudah berjalan hampir lima tahun dan terus berkembang. Saya diminta menanganibranding-nya agar makin kuat identitasnya dan makin menempel dalam ingatan konsumen. Membangunbrandtentu tidak mudah dan pengalaman saya pun belum banyak. Mohon advisnya Bu Rossa.

Jawaban:

Brandyang sukses dan berkelanjutan tidak sekejap mata terbentuk. Butuh strategi, uji coba dan pengalaman jatuh bangun di lapangan. Seiring berjalannya waktu, tak heran jika kesalahan dalambrandingmasih sering terjadi. Kesalahan adalah hal yang wajar dan bisa dijadikan pelajaran untuk berkembang lebih baik lagi.

Apa saja kesalahanbrandingyang umum terjadi dan bagaimana cara mengatasinya akan dijelaskan di bawah ini.

1. Misi dan nilai bisnis tidak jelas

Memulai perencanaan strategibrandingdanbrand imagetanpa menentukan nilai serta tujuan bisnis akan membuatdisjointed brandataubrandingyang tidak terhubung.

Kesalahan ini umum terjadi dalam bisnis yang baru memulai prosesbranding. Menentukan nilai dan tujuan adalah elemen penting untuk menentukan arah dan standar daribrand image.

Hal ini juga yang bisa memudahkan para calon pengguna atau konsumen terkoneksi dengan perusahaan dan produk yang ditawarkan. Bisnis denganbrandingyang baik dan kuat akan memiliki nilai serta visi misi yang jelas.

2.Minim riset pasar

Melakukan riset pasar adalah salah satu langkah yang sangat penting dalambranding. Melalui riset pasar ini, Anda akan menemukan apa saja yang menjadi pertimbangan bagi audiens untuk memilih suatubrand.

Kesalahan dalambrandingini masih sering dilakukan saat bisnis menganggap bahwa semua orang bisa menjadi target pasar mereka. Padahal, menargetkan semua orang justru akan mempersulitbrandatau produk dikenal. Hal tersebut akhirnya akan mempengaruhiengagementdan penjualan. Tanpa riset dan analisis yang kuat, usahabrandingAnda akan jadi sia-sia.

3.Melupakan "brand guideline"

Mengabaikanguidelineatau pedoman yang telah dibentuk untuk brand Anda adalah kesalahan dalambrandingselanjutnya. Biasanya, saat membentuk sebuahbrand, perusahaan akan membuatguidelineseperti warna yang digunakan hingga pedoman iklan di media sosial.

Konsisten dan mematuhibrand guidelineakan membuat prosesbrandingkamu lebih efektif. Menurut riset Lucidpress mengungkapkan bahwabrandingyang tidak konsisten memicu mundurnya pelanggan potensial.Brandingyang efektif membutuhkanbrand guidelineyang andal dan bisa digunakan untuk semua platform.

4."Voice-tone" tidak konsisten

Bagaimana carabrandmenyampaikan pesan sama pentingnya dengan isi pesan itu sendiri. Visual memang penting dalam prosesbranding, namunvoice-toneatau bagaimana Anda mengkomunikasikan pesan kepada audiens memiliki kepentingan yang sama.

Menggunakanvoice-toneyang berbeda saat berinteraksi dengan audiens, mengirim email, dan posting media sosial dapat menyebabkan kebingungan.

Pada beberapa waktuvoice-toneyang tidak konsisten bahkan dapat merusakbrandreputation. Langkah yang bisa Anda ambil yaitu dengan membuat panduan penulisan. Buat pedoman penggunaanvoice-toneagar pemakaiannya konsisten dan audiens merasa berbicara dengan satu orang yang sama.

5.Tidak ikut tren/terlalu bergantung pada tren

Sebagai upaya untuk mengenalkanbrandpada audiens melaluibranding, hal yang tidak boleh terlewat sebagai pertimbangan tentu saja tren terkini. Namun, kesalahan dalambrandingbisa datang saat Anda tidak mengikuti tren atau sebaliknya terlalu bergantung pada tren.

Brandyang tidak mengikuti dan terhubung dengan tren akan kalah dengan para kompetitornya. Tetap mengikuti tren untuk keperluanbrandingadalah upaya yang tepat asal dilakukan dengan tepat. Namun, terlalu bergantung pada tren tanpa perencanaan yang kuat juga tidak baik.

Walaupun mengikuti tren bisa mengembangkanbrand presence, terlalu bergantung akan menyebabkanbrandkehilangan identitas. Tips yang bisa Anda lakukan yaitu tetap mengembangkan rencanabrandingutama dan tetap berpartisipasi dalam tren pada waktu-waktu dan yang sesuai dengan produk Anda.

6.Mengabaikan kekuatan logo

Logo adalah identitas utama agar suatu brand bisa dikenal. Namun, saat membuat logo, seringkali suatubrandtidak menaruh perhatian yang besar dan dibuat seadanya.

Padahal apa yang ada dalam sebuah logo baik itu visual, warna,brand tagline, akan bekerja secara harmonis untuk mendukung nilai yang menggambarkanbrandtersebut.

Untuk mencegah terjadinya kesalahan ini, Anda harus memahami bagaimanabrand identitybekerja dan ciptakanlogo berdasarkan faktor identitas tersebut.

Jika ingin melakukanrebranding, pastikan juga tampilan terbarubrandtetap terhubung dengan audiens dengan mempertahankan daya tarikbrandyang telah terbentuk.

Baca Juga: