Dewasa ini istilah "Banyak Anak Banyak Rejeki" menjadi perdebatan lintas generasi yang dikaitkan dengan orangtua yang memiliki pemikiran punya banyak anak, berarti punya banyak tenaga kerja gratis, biasanya pemikiran ini berkembang di wilayah agrikultural. Topik ini juga menjadi pembahasan dalam banyak forum digital. Tentu saja hal ini menimbulkan pro dan kontra dimana tagline tersebut cukup menarik para peneliti untuk menjadikan topik ini sebagai bahan penelitian lebih lanjut, karena memiliki kaitan aspek yang luas seperti budaya, kesehatan, terutama dalam sisi ekonomi.

Pemikiranbanyak anak banyak rejeki alih-alih memiliki arti yang positif seringkali menjadi 'senjata' bagi para orangtua yang secara tidak sadar ingin menjadikan anak-anak sebagai investasi masa tua, yang berakibat anak yang tumbuh dewasa dan memiliki pendapatan hingga mapan, tidak bisa merasakan hasil kerja dari upayanya, sehingga hal ini mengancam kebahagiaan anak itu sendiri, yang secara terpaksa atau tidak dipaksa untuk fokus pada kebutuhan orangtua dan keluarga. Anak-anak juga yang tidak dapat mengajukan penolakan karena budaya yang tertanam diartikan sebagai anak yang tidak berbakti pada orangtuanya.

Di samping itu, pada kenyataan masa kini, menurut Badan Pusat Statistik memberikan data persentase penduduk miskin semakin naik yaitu pada Maret 2020 sebesar 9,78 persen, meningkat 0,56 persen poin terhadap September 2019 dan meningkat 0,37 persen poin terhadap Maret 2019. (Badan Pusat Statistik, 2020). Salah satu asumsi dasar dampak negatif dari adanya pemikiran kurang baik yang dibungkus dengan istilah positif inilah yang terus berkembang hingga saat ini. Maka dari itu, inilah saatnya generasi muda melakukan persiapan kebutuhan keuangan sehingga dapat lebih memperhatikan dana persiapan hari tua, agar dapat memiliki kehidupan yang stabil tanpa melibatkan pemasukan anak di masa depan.

Selanjutnya, berikut dibawah ini akan membahas mengenai edukasi terkait informasi seputar investasi dan bagaimana cara generasi muda dapat memulai menanamkan modal dengan mengarahkan pemilihan jenis investasi yang sekiranya tepat.

Disamping adanya pemikiran-pemikiran yang timbul di masyarakat, memiliki kemampuan untuk bisa mendapatkan kebutuhan dan keinginan adalah definisi impian sukses generasi muda saat ini. Ekspektasi yang dibangun oleh Milenial dan Generasi Z sangatlah berapi-api. Sedangkan kesuksesan yang sebenarnya adalah kestabilan pemasukan masa tua. Lalu bagaimana solusi ideal untuk bisa mendapatkan kejayaan di masa tua? Jawabannya adalah dengan berinvestasi. Generasi muda saat ini harus memberanikan diri untuk keluar dari zona nyaman yaitu dengan menyisihkan pendapatannya dan mulai berinvestasi. Kenapa sih anak muda perlu berinvestasi? Yuk simak lebih lanjut!

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (2018), pengertian investasi adalah penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva lengkap atau pembelian saham-saham dan surat berharga lain untuk memperoleh keuntungan. Pada dasarnya manfaat dari investasi itu sendiri adalah untuk membantu kita dalam mempersiapkan segala kebutuhan yang berkaitan dengan financial. Selain itu, investasi juga bermanfaat untuk melindungi keuangan dari inflasi.

Kegiatan berinvestasi ini hampir sama seperti menabung, tetapi terdapat perbedaan yang signifikan, yaitu, dengan menabung, kita dapat menyimpan sejumlah uang yang dapat diambil kapan saja, dengan resiko yang kecil dan pengembalian kecil, hal ini disebabkan karena adanya proses inflasi. Sedangkan Investasi dilakukan dengan cara menanamkan sejumlah modal, yang dilakukan secara konsisten dalam jangka panjang dengan risiko yang tinggi serta pengembalian juga tinggi, inilah yang biasa kita dengar dengan konsep "high risk high return". Pemilihan perencanaan kebutuhan keuangan masa depan bisa menggunakan kedua metode ini, hanya saja jika perencanaan yang dibutuhkan jangka pendek, maka disarankan menggunakan menabung, dan jika jangka panjang menggunakan investasi.

Dengan penanaman modal jangka panjang, pertumbuhan investasi itu bisa menyelamatkan kita para generasi muda di umur tua nanti. Jadi, untuk anak muda diluar sana, sekarang ini kesempatan yang tepat untuk mulai investasi, terlebih generasi muda masih belum memiliki banyak komitmen, sehingga lebih mudah untuk berhemat. Selain untuk persiapan hari tua atau dana pensiun, contoh umum lain dari investasi adalah bisa mempersiapkan dana pendidikan, pernikahan, bahkan untuk dana persiapan keinginan barang tersier.

Setelah mengetahui manfaat dari investasi, sekarang, bagaimana cara untuk memulai investasi bagi pemula? Berikut adalah langkah yang dapat membantu kamu dalam memulai berinvestasi, yaitu yang pertama adalah tentukan jenis investasi yang kamu mau, buka rekening investasi. Dalam menentukan jenis investasi yang kamu mau, terdapat berbagai jenis investasi popular yang cocok untuk pemula khususnya generasi muda, diantaranya adalah investasi reksadana, saham, emas, dan obligasi, berikut sedikit penjelasannya.

1. Investasi Reksadana

Investasi reksadana adalah jenis investasi yang paling mudah digunakan sehingga lebih cocok untuk digunakan oleh para pemula yang baru memulai dan masih ingin belajar lebih jauh mengenai dunia investasi dengan terhindar dari resiko yang cukup tinggi dan tetap menghasilkan penambahan pendapatan. Saat ini, sudah banyak perusahaan yang menyediakan robot reksadana dengan modal awal yang sangat rendah, yaitu mulai dari Rp. 10.000,-. Tentunya, dalam memilih investasi reksadana, diharuskan untuk memilih badan reksadana yang sudah legal atau terdaftar di OJK/IDX.

2. Investasi Saham

Investasi saham saat ini menjadi jenis investasi yang paling populer di Indonesia maupun di luar negeri. Semakin popular jenis saham yang dipilih, maka memiliki potensi yang tinggi untuk mendapatkan keuntungan pendapatan hasil dikarenakan tingginya peminat. Saat ini saham menjadi satu-satunya jenis investasi yang dapat memberikan hasil pendapatan paling tinggi dari jenis investasi lainnya Menggunakan investasi saham membutuhkan ilmu yang cukup karena membutuhkan strategi yang tepat.

3. Investasi Emas

Logam mulia dan emas merupakan jenis investasi yang sudah popular dikenal masyarakat Indonesia dari dulu hingga masa kini. Investasi jenis logam mulia dan emas sangat tepat apabila dimiliki untuk kebutuhan persiapan keuangan jangka panjang yang tergolong aman karena harganya yang akan terus naik.

4. Obligasi

Jenis investasi obligasi merupakan surat utang jangka menengah maupun panjang yang dapat dipindahtangankan. Berisikan janji dari pihak penerbit untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi utang pokok pada waktu yang sudah ditentukan oleh pemegang obligasi. Obligasi merupakan investasi yang sangat aman karena dijamin oleh pemerintah. Resiko kerugian yang ditimbulkan dari obligasi adalah sangat minim.

Dalam tahap pemilihan jenis investasi, sebaiknya dilakukan pendalaman informasi lebih lanjut agar dapat lebih memahami dan bisa diselaraskan dengan kebutuhan serta selera kamu dalam berinvestasi, yang harus diketahui pasti adalah masing-masing jenis investasi yang akan dipilih memiliki resiko dan pengembalian yang berbeda. Setelah berhasil memilih jenis investasi yang diminati, hal yang perlu dilakukan selanjutnya adalah dengan membuka rekening investasi, lakukan diversifikasi investasi, mulai dari modal kecil, lakukan secara konsisten.

Dari informasi yang telah diberikan ini, diharapkan generasi muda dapat membuka mata untuk meningkatkan minat berinvestasi sehingga dapat memiliki kehidupan yang stabil di masa depan sehingga mampu memenuhi kebutuhan serta keinginan untuk diri sendiri tanpa mengharapkan pemasukan dari orang lain, karena sejatinya hal yang paling mahal dan berharga adalah ilmu bukan materi. Ilmu berinvestasi diharapkan dapat dipergunakan dengan baik secara bijak serta ilmu berinvestasi dapat diwariskan kepada keluarga, kerabat, dan orang lain. Apabila seluruh masyarakat dapat mengerti investasi yang sesungguhnya, maka hal ini dapat memutus perspektif anak harus membantu keuangan keluarga di masa depan.

Baca Juga: