Airlangga Hartarto mengatakan pemberlakuan PPKM skala mikro diperpanjang 14 hari, yakni 6-19 April 2021.

JAKARTA - Vaksinasi Covid-19 di bulan April akan diprioritaskan untuk masyarakat lanjut usia (lansia) atau di atas 59 tahun. Pemerintah terpaksa menempuh pilihan itu karena keterbatasan jumlah vaksin akibat adanya embargo dari sejumlah negara produsen vaksin.

"Dengan adanya keterbatasan vaksin di bulan April ini, kita arahkan agar disuntikkan terutama untuk para lansia dulu," kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (5/4).

Jika stok vaksin untuk lansia mencukupi dan masih ada sisa, kata Budi, vaksin akan diperuntukkan bagi kalangan guru. Vaksinasi guru dilakukan untuk menyiapkan pembelajaran tatap muka pada bulan Juli. Ia menargetkan vaksinasi guru rampung pada Juni.

Budi mengatakan dengan adanya keterbatasan stok vaksin, prioritas vaksinasi dilakukan berdasar tingkat risiko terpapar. Data menunjukkan bahwa risiko kematian pada lansia yang terpapar Covid-19 lebih tinggi.

Akibat adanya embargo, kata Budi, program vaksinasi Covid-19 di Indonesia ke depan akan berjalan lebih lambat. Adapun kebijakan embargo ditempuh sejumlah negara lantaran terjadi lonjakan kasus virus korona di sejumlah wilayah.

Budi menjelaskan saat ini sejumlah negara di Eropa, Asia, hingga Amerika bagian selatan sedang mengalami lonjakan ketiga kasus aktif Covid-19 atau third wave. Budi mencontohkan, India, Filipina, Brasil, dan Papua Nugini. "Akibatnya negara-negara yang memproduksi vaksin di lokasi itu, yang terjadi lonjakan ketiga mengarahkan agar vaksinnya tidak keluar," ujar dia.

"Hanya boleh dipakai di negara masing-masing. Ini mempengaruhi ratusan negara di dunia termasuk Indonesia," kata Budi.

Menurut dia, Indonesia sedianya memiliki stok vaksin Covid-19 sebanyak 15 juta dosis pada Maret.

Pada April pun stok vaksin yang akan dikirimkan berjumlah sama, sehingga menurut rencana awal, ada 30 juta dosis vaksin yang akan dikirim ke Indonesia pada dua bulan ini. Namun, karena embargo vaksin, Indonesia hanya mendapat 20 juta dosis vaksin.

"Yang tadinya tersedia pada Maret-April itu total 30 juta dosis, kita hanya mendapat 20 juta dosis atau dua pertiganya," ucap Budi.

Varian Baru

Di tempat terpisah, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), Airlangga Hartarto, mengatakan pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro diperpanjang 14 hari, yakni 6-19 April 2021.

Selain diperpanjang, pemerintah juga menambah cakupan wilayah yang memberlakukan kebijakan ini. "Pemerintah menambahkan lima daerah lagi, yaitu Kalimantan Utara, Aceh, Sumatera Selatan, Riau, dan Papua," kata Airlangga.

Dengan penambahan lima wilayah tersebut, total ada 20 provinsi yang memberlakukan PPKM mikro jilid lima.

Pemerintah memperkecil cakupan zonasi PPKM di level RT/RW. Kalau semula zona merah jika ditemukan lebih dari 10 rumah terpapar Covid-19, sekarang diperkecil di atas 5 rumah.

Sementara zona oranye ditetapkan bagi wilayah dengan 3-5 rumah yang terpapar Covid-19. Kemudian zona kuning pada wilayah dengan 1-2 rumah terpapar. Kemudian zona hijau dengan 1 rumah terpapar.

Di tempat terpisah, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, membenarkan bahwa varian virus korona E484K atau Eek terdeteksi di wilayah DKI Jakarta. Ini merupakan temuan pertama di Indonesia.

"Iya, di wilayah DKI Jakarta," kata Nadia. n jon/ruf/P-4

Baca Juga: