JAKARTA - Pemerintah menjamin stok dan harga komoditas peternakan jelang akhir tahun masih stabil. Hal ini berdasarkan monitoring mingguan stok dan harga yang dilakukan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan).

"Ketersediaan stok komoditas peternakan masih stabil, begitu juga harga tidak ada kenaikan signifikan," ujar Direktur Jenderal PKH, Nasrullah, di Jakarta, Minggu (26/12).

Dia membeberkan stok sapi di kandang dari lima wilayah (Sumatera Utara, Lampung, Kalimantan Tengah, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur) totalnya tercatat 144.151 ekor dan yang siap potong sebanyak 108.336 ekor. Sementara stok kerbau di kandang juga tercatat sebanyak 2.797 ekor dan yang siap potong 1.735 ekor.

Nasrullah menambahkan, stok daging sapi/ kerbau bakalan impor siap potong setara daging per 17 Desember 2021 mencapai 21.100 ton, sedangkan daging sapi/ kerbau beku tersedia sebanyak 25.687 ton.

Dari sisi harga, rata-rata harga secara nasional sapi hidup tingkat produsen seharga 48.793 rupiah per kilogram (kg) berat hidup (BH). Harga tertinggi ada di Provinsi Kepulauan Riau dengan mencapai 59.500 rupiah per kg berah hidup dan harga terendah tercatat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) seharga 34.800 rupiah per kg berat hidup.

Sementara harga daging sapi di tingkat konsumen memang fluktuatif, namun tidak signifikan. Rata-rata secara nasional harga daging sapi masih di harga 118.650 rupiah per kg.

"Catatan paling mahal di Provinsi Sumatera Barat seharga 132.500 per kg dan paling murah di Provinsi Kepulauan Riau dengan harga 92.00 per kg," imbuh Nasrullah.

Untuk ayam, stok daging ayam ras beku di cold storage tersedia sebanyak 21.052 ton. Kemudian, dari sisi harga juga cenderung stabil dengan rata-rata harga daging ayam ras di tingkat konsumen secara nasional yaitu seharga 35.650 rupiah per kg.

Sedangkan harga livebird ayam ras di tingkat produsen secara rata-rata nasional pada minggu ketiga Desember 2021 seharga 20.726 rupiah per kg BH. Harga tertinggi tercatat di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan harga 21.976 rupiah per kg BH dan terendah di Provinsi Sumatera Utara dengan harga 20.041 rupiah per kg BH.

Adapun harga telur ayam ras di tingkat produsen secara rata-rata nasional seharga 21.489 rupiah per kg. Kemudian, harga telur ayam ras di tingkat konsumen secara rata-rata nasional seharga 25.750 rupiah per kg.

Perkuat Koordinasi

Di sisi lain, Nasrullah juga mengingatkan dalam memastikan ketersediaan pangan, khususnya menghadapi akhir tahun ini, perlu adanya koordinasi dengan pemerintah daerah, kementerian/ lembaga terkait, serta pemangku kepentingan lainnya.

"Sesuai arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, yang terus mengingatkan kita berkomitmen pada pemenuhan pangan bagi 273 juta rakyat Indonesia adalah prioritas yang harus dipenuhi," tutur dia.

Baca Juga: