“Karena wilayah kita itu beda-beda karakteristiknya. Benih yang dibagikan harus sesuai dengan kondisi wilayah. Misalnya, daerah kering harus diberikan benih yang tahan terhadap kekeringan.

JAKARTA - Pemerintah menjamin stok benih padi mencukupi untuk mendukung kebutuhan percepatan masa tanam pada November ini. Meski demikian, pendistribusian benih harus disesuaikan dengan karakteristik wilayah.

Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok benih aman dan terus mendorong ketersediaannya secara murah dan berkualitas bagi para petani. Saat ini, ketersediaan benih padi inbrida pada Novembe-Desember 2023 tersedia cukup di lapangan.

"Kemudian, jumlah benih yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan bantuan benih pemerintah sebesar 3.660 ton setara luasan 146.400 ha," jelas Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, belum lama ini.

Adapun sisanya diperuntukkan untuk free market sebesar 1.415 ton yang akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan benih swadaya.

Senada, Direktur Perbenihan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Yudi Sostro, memaparkan produsen berkomitmen memenuhi kebutuhan benih padi inbrida program bantuan pemerintah pada 2024 sebanyak 87.500 ton benih sebar untuk lahan seluas 3,5 juta ha. "Untuk kebutuhan Benih Pokok (BP) pada 2024 sebanyak 550 ton," tambah Yudi.

Dia lantas merinci ketersediaan benih sumber di BBPSI Padi Sukamandi sampai Desember 2023 sebanyak 111 ton dengan rincian kelas Benih Penjenis (BS) sebanyak 8 ton, Benih Dasar (BD) 40 ton dan Benih Pokok (BP) sebanyak 63 ton.

Adapun rencana produksi benih sumber Balai Besar Pengujian Standar Instrumen (BBPSI) Padi Sukamandi pada 2024 sebanyak 194 ton dari APBN dengan rincian BS sebanyak 12 ton, BD sebanyak 38 ton dan BP sebanyak 144 ton, serta 130 ton kelas BP dari kerja sama dengan Ditjen Tanaman Pangan. "Kalau ditotal benih sumber BP yang akan tersedia pada 2024 sebanyak 274 ton, masih terdapat kekurangan BP sebanyak 276 ton dari kebutuhan pada 2024 sebanyak 550 ton," beber Yudi.

Terkait kekurangan BP, Kementan memenuhinya dari kegiatan Mandiri Benih Tanaman Pangan di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Lampung, dan Sulawesi Selatan.

Karakter Wilayah

Sementara itu, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Atmajaya Jakarta, YB Suhartoko, meminta pemerintah memproduksi benih padi tahan terhadap kondisi alam. Karena itu, varietas benih yang didistribusikan harus sesuai dengan karakter wilayah.

"Karena wilayah kita itu beda-beda karakteristiknya. Benih yang dibagikan harus sesuai dengan kondisi wilayah. Misalnya, daerah kering harus diberikan benih yang tahan terhadap kekeringan," tegas Suhartoko.

Baca Juga: