JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menginstruksikan keterisian bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) tak boleh berkurang. Hal itu untuk menyikapi kepadatan lalu lintas pada periode mudik Lebaran seperti saat ini.

Menteri ESDM, Arifin Tasrif meminta keterisian BBM di SPBU 60 persen dari kapasitas yang ada, ditambah mobil BBM yang selalu siaga untuk menyuplai BBM. Itu untuk mencegah agar tidak terjadi kelangkaan BBM.

"SPBU dijaga keterisiannya, minimum 60 persen harus terisi tangkinya, tentunya ditambah dengan penguatan tambahan mobil-mobil suplai (mobile storage). Saya minta mobil suplai ini terisi penuh sehingga dapat mendistribusikan di tempat-tempat yang membutuhkan," urai Arifin melalui keterangannya, Kamis (28/4).

Selain ketersediaan BBM, Arifin juga minta adanya penguatan dari Pertamina agar tidak terjadi kekosongan, seperti ketersedian mobil-mobil kantong yang setiap saat bisa mengisi. "Itu harus bisa diamankan,"ucapnya.

Arifin Tasrif, Kamis (28/4), melakukan inspeksi mendadak (sidak) di jalur mudik Pantura. Dua SPBU yang diinspeksi hari ini yaitu SPBU 34.451.60 di Rest Area Palikanci KM 207 A, Tol Palimanan Kanci, Kabupaten Cirebon dan SPBU 34.451.06 - Ciperna KM 7. Ia didampingi Kepala BPH Migas Erika Retnowati serta Direktur Logistik dan Infrastruktuk Utama PT. Pertamina (Persero) Mulyono.

Berdasarkan hasil pemantauan hari ini ketersediaan stok BBM berada di level aman dan tidak ditemukan adanya kelangkaan.

"Inspeksi kembali kita lakukan untuk memastikan ketersediaan BBM di SPBU-SPBU di sepanjang jalan tol," paparnya.

Permintaan Meningkat

Direktur Infrastruktur Dan Logistik PT Pertamina (Persero) Mulyono mengatakan, arus mudik dari Jakarta menuju arah timur sudah mulai ramai, namun sebaliknya yang ke arah barat masih terlihat lancar. "Dua SPBU yang kita cek bersama Menteri ESDM, Alhamdulillah meski terjadi peningkatan permintaan, stok aman dan pelayanan juga masih normal, tidak ada antrian. Mudah-mudahan sampai selesai libur lebaran semua bisa terkontrol dengan baik," jelas Mulyono.

Berdasarkan data Pertamina, terhitung hingga tanggal 27 April 2022 kemarin, stok BBM jenis Gasoline sekitar 365.076 kilo liter (KL) yang terdiri dari Pertalite 257.100 KL, Pertamax 97.798 KL dan Pertamax Turbo 10.178 KL. Ketahanan stok ketiga jenis BBM tersebut yakni 13,1 hari dengan konsumsi harian sebesar 27.899 KL terdiri dari Pertalite 21.960 KL, Pertamax 5.642 dan Pertamax Turbo 290 KL.

Untuk Gasoil, stok tersedia sekitar 146.191 KL, terdiri dari Solar 121.257 KL dan Dex 24.934 KL. Ketahanan stok selama 14,9 hari dengan konsumsi harian sebesar 9.806 KL, terdiri dari Solar 9.355 KL dan Dex 451 KL.

Baca Juga: