JAKARTA - Kebijakan stimulus perekonomian di tengah pandemi harus lebih berorientasi untuk membantu ritel di tingkat UMKM dan bukannya berfokus ke pelaku ritel besar, karena sekarang dengan bantuan digitalisasi, usaha kecil dan menengah bisa lebih berjaya.

"Solusi yang dibutuhkan hari ini, sebenarnya masyarakat tidak butuh ritel besar, tetapi ritel yang cukup sustain (berkelanjutan)," kata Direktur Eksekutif Indonesia for Global Justice, Rachmi Hertanti di Jakarta, Sabtu (29/5).

Rachmi mengingatkan sejumlah kajian menunjukkan sebelum maraknya era digitalisasi, pelaku usaha kecil dan menengah tidak mudah untuk masuk menjadi pemasok sejumlah supermarket yang termasuk usaha besar.

Namun, dengan semakin menjamurnya e-commerce maka pelaku usaha kecil saat ini bisa melakukan transaksi langsung ke konsumen yang juga membuat efeknya semakin positif bagi kelancaran ekonomi.

Untuk itu, dia tidak sepakat bahwa solusi terkait dampak pandemi kepada bidang ritel perekonomian domestik adalah meningkatkan pemberian bantuan langsung tunai guna meningkatkan daya beli, tetapi lebih kepada kebijakan yang memberdayakan pelaku UMKM di tengah pandemi.

Sebagaimana diwartakan, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan mengatakan stimulus ekonomi berupa pembiayaan berbunga kompetitif bagi pelaku usaha sudah digelontorkan, meskipun hal tersebut nyatanya tak dapat membendung tutupnya sejumlah ritel modern.

"Dengan stimulus pembiayaan berbunga kompetitif bagi pelaku usaha di berbagai bidang artinya sudah mencakup semua aspek," kata Oke, Jumat (28/5).

Baca Juga: