DENVER - Di tengah keterpurukan di bidang industri penerbangan, sebuah perusahaan rintisan (startup) asal Amerika Serikat (AS), justru hendak menghidupkan kembali impian penerbangan supersonik yang terhenti seiring dengan pensiunnya Concorde hampir dua dekade lalu.

Concorde saat ini tercatat sebagai salah satu dari dua pesawat jet supersonik yang telah beroperasi secara komersial selain Tupolev Tu-144 buatan Uni Soviet, yang dihentikan operasionalnya karena pertimbangan hargatiket yang sangat mahal dan juga karena mencemari lingkungan.

Namun saat ini Boom Supersonic, sebuah perusahaan startup AS, sedang mengerjakan proyek pesawat supersonik dan hipersonik. Oktober lalu, Boom Supersonic berhasil meluncurkan pesawat supersonik purwarupa yang diberi nama XB1 yang nantinya akan dikembangkan menjadi Overture, sebuah pesawat supersonik komersial dengan kecepatan hingga Mach 2.2 yang ditargetkan akan mengudara pada 2026.

"Apa yang kita lakukan akan menemui kegagalan atau justru bisa mengubah dunia," ucap CEO Boom Supersonic, Blake Scholl dalam sebuah sesi wawancara dengan CNN Travel beberapa hari lalu. "Batasan waktu telah menjadi penghalang bagi kita. Kami meyakini amat penting untuk mendobrak batasan waktu, lebih dari sekadar menembus kecepatan suara," imbuh Scholl.

Overture dirancang untuk menampung antara 65 hingga 88 orang. Perjalanan udara dengan menaiki Overture dari New York ke London hanya memakan waktu 3 jam 15 menit saja. Sementara dari Los Angeles ke Sydney akan dipersingkat jadi 8 setengah jam saja.

Lini Masa

Berdasarkan lini masa yang telah ditetapkan Boom Supersonic, startup ini akan fokus terlebih dahulu untuk menerbangkan pesawat purwarupa XB1 dengan skala 1:3 sekitar akhir tahun ini. Kemudian Boom Supersonic akan membangun pabrik baru di AS pada 2022, dan mulai membangun Overture pertama pada 2023.

Menurut Scholl, dengan pembuatan dan pengembangan Overture, perusahaannya berharap dalam jangka panjang siapapun bisa bepergian ke mana saja di dunia dalam empat jam dengan tarif hanya 100 dollar AS saja.

Dalam penjelasannya, Scholl juga mengatakan bahwa perkembangan teknologi supersonik saat ini sudah lebih maju sehingga dalam waktu dekat bisa memupus anggapan bahwa pesawat supersonik itu boros, mahal serta mencemari lingkungan.SB/CNN/I-1

Baca Juga: