Pemerintah distrik Futian, tempat gedung SEG Plaza berada, mem-posting pernyataan di media sosial Weibo, Selasa (18/5). Disebutkan, penyebab bergoyangnya gedung sedang dalam penyelidikan.
Inspeksi awal oleh para ahli menemukan bahwa tidak ada kelainan terkait keselamatan di struktur utama bangunan. "Tidak ada retakan di tanah dekatnya. Struktur baja interior normal. Panel dinding tirai dan permukaan dekoratif lainnya tidak jatuh atau rusak," tulisnya.
Gedung SEG Plaza diambil dari nama pabrik semikonduktor dan elektronik Shenzhen Electronics Group, yang kantornya berlokasi di kompleks tersebut. SEG Plaza tergolong penting bagi roda ekonomi Shenzhen dan Tiongkok.
SEG Plaza selesai dibangun tahun 2000 dan terletak di Pasar Elektronik Huaqiangbei yang terkenal. Menurut data 2019, terdapat 220.000 karyawan dan lebih dari 40.000 perusahaan di area komersial Huaqiangbei, tempat menara tersebut berada.
Tempat ini rumah bagi pasar elektronik utama serta berbagai kantor di kawasan pusat bisnis Shenzhen, berpenduduk 13 juta. Selain itu, juga menjadi tempat bagi transaksi elektronik termasuk uang kripto (cryptocurrency).
Sering Terjadi
CEO perusahaan blockchain di Shenzhen, Shentu Qingchun, mengatakan kepada Global Times situasi tersebut tidak mungkin berdampak pada industri pertambangan serta harga keseluruhan mata uang digital.
"Permintaan peralatan penambangan tetap hangat karena harga berbagai mata uang digital telah anjlok dalam beberapa hari terakhir, juga ada pasokan lain di Shenzhen dekat gedung," kata Shentu.
Menurut laman AFP, bangunan runtuh sering terjadi di Tiongkok. Maklum, negeri ini dinilai memiliki standar konstruksi yang lemah. Urbanisasi yang tinggi selama beberapa dekade sejak industri negeri tersebut menggeliat, menyebabkan bangunan-bangunan dikerjakan tergesa-gesa.
Standar konstruksi yang buruk sering dikaitkan dengan korupsi di kalangan pejabat lokal. Hal ini terlihat dari runtuhnya sebuah hotel untuk karantina penderita penyakit Covid-19 di Tiongkok Selatan. Insiden itu menewaskan 27 orang dan melukai 40 orang lainnya.
Dilaporkan 58 dari 71 orang di gedung itu merupakan pasien karantina. Pemerintah setempat mengatakan, hotel dengan 80 kamar tersebut sebagai fasilitas karantina untuk memantau orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan pasien virus korona. hay/G-1

Baca Juga: