JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya menjaga stabilitas pasokan ayam. Saat ini harga ayam hidup di tingkat peternak lebih tinggi dari Harga Pokok Produksi (HPP) sehingga peternak mendapatkan margin keuntungan wajar.
Saat ini fluktuasi harga menjadi salah satu persoalan pokok perunggasan. Karenanya, pemerintah fokus melakukan stabilisasi dengan mengkonsolidasikan pelaku usaha dan asosiasi perunggasan.
Berbagai forum rapat digelar oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan sejak awal September lalu dengan menghadirkan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Satgas Pangan Polri, Kemenko Bidang Perekonomian, perusahaan budi daya ayam ras dan berbagai asosiasi perunggasan.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda menyatakan sinergi antara pelaku usaha perunggasan dan pemerintah berhasil menjaga stabilitas pasar sekaligus melindungi keberlanjutan usaha peternak mandiri.
"Kebijakan ini penting untuk menyeimbangkan pasar dan memastikan bahwa peternak, terutama yang mandiri, tetap terlindungi dari fluktuasi harga," ujar Agung di Jakarta, Jumat (11/10).
Kementan, papar Agung, optimistis dengan tren positif ini, stabilitas harga ayam hidup akan terus terjaga. Alhasil, langkah itu dapat meningkatkan kontribusi sektor perunggasan terhadap ketahanan pangan nasional.
Pemantauan Intensif
Agung menegaskan pemantauan intensif akan terus dilakukan untuk memastikan kepatuhan seluruh pihak terhadap kebijakan ini, termasuk penegakan sanksi bagi yang melanggar.
Data dari Garda Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) menunjukkan bahwa sejak awal Oktober 2024, harga livebird untuk ukuran 1,6-2,0 kilo gram (kg) meningkat secara bertahap. Pada 1 Oktober, harga ayam hidup berada di kisaran 15.500-16.000 rupiah, kemudian bergerak naik hingga mencapai 20.500- 21.000 rupiah per kilogram pada 9 Oktober.
Sekretaris Jenderal Gopan, Sugeng Wahyudi, menegaskan bahwa kondisi harga ayam hidup saat ini telah mencapai level di atas Harga Pokok Produksi (HPP), yang memberikan keuntungan bagi para peternak. "Harga ayam hidup kini mencapai 20.500 rupiah per kilogram. Ini adalah hasil dari upaya bersama agar harga segera naik," ujarnya.