JAKARTA - Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Dzulfian Syafrian mengatakan ada dua isu utama yang harus diperhatikan oleh pemerintah terkait pengamanan pasar dalam negeri, yakni menindak tegas berbagai barang ilegal dan menjaga stabilitas harga barang, khususnya pangan.
Penindakan tegas terhadap barang ilegal, kata Dzulfian, tidak hanya dari sisi penyelundupan produk impor, tetapi juga terkait kelengkapan persyaratan seperti SNI, sertifikasi BPOM dan lainnya.
"Hal ini penting untuk melindungi kualitas barang yang dikonsumsi masyarakat, menjaga persaingan sehat antar produsen/penjual, dan memastikan negara dapat mencatat barang yang masuk ke Indonesia," kata Dzulfian di Jakarta, Jumat (25/10).
Dari sisi menjaga stabilitas harga barang, Dzulfian menyampaikan bahwa harga pangan masih menjadi pengeluaran terbesar dari masyarakat Indonesia.
Saat harga pangan bergejolak, lanjut Dzulfian, maka akan mempengaruhi kesejahteraan masyarakat, khususnya pada golongan rentan.
"Terkait menjaga stabilitas harga barang di Indonesia, khususnya terkait dengan harga pangan yang merupakan mayoritas atau komponen terbesar dan utama pengeluaran masyarakat Indonesia," ujarnya.
Program Prioritas
Dzulfian juga menyoroti sisi pengembangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi salah satu program prioritas Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Menurutnya, untuk menjadikan UMKM siap ekspor, strategi yang paling efektif untuk dilakukan adalah mengintegrasikan UMKM dengan berbagai perusahaan besar yang telah berpengalaman dengan kegiatan ekspor.
"Dengan tergabung dalam rantai pasok perusahaan eksportir tersebut, proses transfer knowledge akan terjadi antara pemain besar ke UMKM tersebut, sehingga lambat laun UMKM akan belajar dari ahlinya dan kelak bisa independen melakukan transaksi ekspor sendiri," ujarnya.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) memiliki tiga prioritas utama pada pada masa kepemimpinan Prabowo Subianto, yakni pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor dan peningkatan UMKM untuk siap ekspor. Tiga program utama ini diharapkan mampu mendorong Indonesia menjadi negara maju.