Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyoroti kasus pengeroyokan yang diduga melibatkan anak salah satu pejabat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Kementerian Keuangan terhadap anak pejabat GP Ansor.
"Kemenkeu mengecam tindakan kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan dan mendukung penanganan hukum secara konsisten oleh instansi yang berwenang," kata Sri Mulyani melalui akun Instagram @smindrawati, dikutip Rabu (22/2).
Seperti diketahui, aksi pengeroyokan dilakukan pelaku bernama Mario Dandy Satrio yang kini telah berstatus tersangka. Adapun korban pengeroyokan bernama David, yang masih pelajar.
Aksi pengeroyokan tersebut terjadi di kawasan Pesanggarahan, Jakarta Selatan. Akibatnya, saat ini korban harus mendapatkan perawatan intensif di ICU.
Sri Mulyani juga mengecam gaya hidup mewah yang kerap ditunjukkan Mario. Terlebih, Mario disebut mengendarai mobil Rubcon sebelum melakukan pengeroyokan terhadap korban.
"Kemenkeu mengecam gaya hidup mewah yang dilakukan oleh keluarga jajaran Kemenkeu yang menimbulkan erosi kepercayaan terhadap integritas Kementrian Keuangan dan menciptakan reputasi negatif kepada seluruh jajaran Kemenkeu yang telah dan terus bekerja secara jujur, bersih dan profesional," ucapnya.
Lebih lanjut, kata Sri Mulyani, pihaknya terus melakukan langkah konsisten untuk menjaga integritas seluruh jajaran Kementerian Keuangan. Adapun upayanya seperti menerapkan tindakan disiplin bagi mereka yang melakukan korupsi dan pelanggaran integritas.
"Irjen Kemenkeu melakukan langkah sesuai aturan untuk penyelidikan jajaran yang ditengarai melanggar aturan dan Kemenkeu terus melakukan tindakan disiplin sesuai aturan ASN yang berlaku," tuturnya.
"Kepercayaan publik adalah hal esensial dan fondasi yang harus dijaga bersama dan tidak boleh dikompromikan oleh seluruh jajaran Kemenkeu," lanjutnya.