KOLOMBO - Pihak kepolisian di Sri Lanka pada Sabtu (21/9) memberlakukan jam malam secara nasional setelah pemungutan suara berakhir dalam pemilihan presiden di negara Asia selatan tersebut dengan jutaan warga turut berpartisipasi memberikan suara.

"Jam malam diberlakukan demi keselamatan publik," kata kepolisian Sri Lanka setelah pemilihan berlangsung dengan aman, seperti yang dilaporkan situs berita Newswire seraya menegaskan agar masyarakat diminta untuk tetap di rumah hingga pukul 06.00 waktu setempat pada Minggu (22/9), karena hasil pemilu presiden diperkirakan akan diumumkan dalam beberapa jam setelah itu.

Pemungutan suara pilpres itu sendiri dimulai pada pukul 07.00 waktu setempat, dan berlangsung hingga pukul 16.00 di 13.421 tempat pemungutan suara di seluruh negeri. Lebih dari 17 juta pemilih memenuhi syarat untuk memberikan suara dalam pemilihan presiden untuk masa jabatan lima tahun.

Pemilu ini adalah pemilihan presiden pertama sejak Sri Lanka menyatakan bangkrut pada 2022, yang mengakibatkan jatuhnya pemerintahan, termasuk presiden yang sedang menjabat.

Di antara hampir 40 kandidat terdapat presiden petahana Ranil Wickremesinghe, anggota parlemen berhaluan Marxis, Anura Kumara Dissanayake, pemimpin oposisi Sajith Premadasa, dan Namal Rajapaksa, pewaris klan Rajapaksa yang pernah berkuasa. SB/Ant/Anadolu/I-1

Baca Juga: