Peluang bergabungnya dua partai tambahan dalam koalisi koalisi yang dipimpin Pheu Thai, telah menambah keyakinan kandidat Srettha Thavisin bahwa ia telah mendapatkan cukup dukungan untuk menjadikannya sebagai PM baru dalam satu putaran pemungutan suara
BANGKOK - Srettha Thavisin, kandidat perdana menteri dari Partai Pheu Thai, yakin dia akan mendapatkan cukup dukungan dari kedua majelis untuk menjadikannya sebagai PM baru dalam satu putaran pemungutan suara.
Srettha diperkirakan akan dinominasikan untuk jabatan perdana menteri dalam pertemuan bersama kedua dewan di putaran seleksi berikutnya.
Ketua Senat Pornpetch Wichitcholchai mengatakan pemungutan suara kemungkinan akan dilakukan pada 22 Agustus.
Ini akan menjadi pertama kalinya kandidat perdana menteri Pheu Thai dinominasikan untuk pemungutan suara setelah pemimpin Partai Move Forward, Pita Limjaroenrat, gagal dipilih untuk jabatan tertinggi di tengah ketidakpastian hukum atas pencalonannya kembali.
"Saya berharap akan didukung oleh para senator dan anggota parlemen dari semua partai," kata taipan real estate itu pada Sabtu (12/8), seraya mengucapkan terima kasih kepada Partai Palang Pracharath (PPRP) yang telah berjanji untuk memilihnya.
Srettha mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah kedua partai lain yaitu PPRP dan Partai United Thai Nation (UTN), akan bergabung dengan koalisi yang dipimpin Pheu Thai.
Sementara itu para kritikus telah mengecam Partai Pheu Thai karena mempertimbangkan untuk bermitra dengan salah satu partai, dan menganggap mereka sebagai warisan kediktatoran Dewan Nasional untuk Perdamaian dan Ketertiban.
Sebuah koalisi dengan 315 anggota parlemen di DPR yang beranggotakan 500 anggota, akan membentuk pemerintahan yang stabil.
Srettha juga meremehkan penyelidikan etika oleh senat atas dugaan keterlibatannya dalam kasus penggelapan pajak yang dilakukan oleh pengembang properti Sansiri Plc. Tuduhan ini disampaikan oleh seorangwhistle-blowerbernama Chuvit Kamolvisit.
Srettha, yang menjabat sebagai CEO Sansiri, mengatakan dia percaya komite senat akan memperlakukannya dengan adil dalam penyelidikan tersebut.
Jumlah Koalisi
Sementara itu wakil pemimpin Pheu Thai Phumtham Wechayachai mengatakan partainya sejauh ini berhasil mengumpulkan koalisi yang terdiri dari delapan partai dengan total 238 anggota parlemen.
Jika digabungkan dengan 40 anggota DPR dari PPRP, maka jumlahnya menjadi 278. Jika UTN bergabung, jumlahnya akan meningkat menjadi 314.
"UTN belum menjelaskan apakah partai tersebut akan berada dalam barisan koalisi," kata Phumtham sambil menambahkan dukungan dari 278 anggota parlemen akan menghasilkan pemerintahan yang stabil.
Sebuah partai dapat mendukung kandidat Pheu Thai tanpa berada dalam koalisi, kata dia. Phumtham mengatakan pemerintah baru yang dipimpin Pheu Thai akan fokus mengurus kebutuhan rakyat dan mengamandemen konstitusi.
Ia pun mengatakan tidak ada masalah dalam menyambut masuknya PPRP dan UTN ke dalam koalisi. "Pemilu sudah selesai. Hasil jajak pendapat sudah jelas. Kita harus hidup dengan realitas saat ini," tutur dia.BangkokPost/I-1