LOS ANGELES - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), pada Kamis (24/3) mengumumkan akan memindai seluruh langit setiap enam bulan untuk membuat peta kosmos (alam semesta) yang baru dengan pesawat luar angkasa SPHEREx.
"Dijadwalkan untuk diluncurkan paling lambat April 2025, misi SPHEREx akan menyelidiki apa yang terjadi dalam detik pertama setelah 'big bang', bagaimana galaksi terbentuk dan berevolusi, serta prevalensi molekul yang penting untuk pembentukan kehidupan," kata NASA.
Untuk menjawab pertanyaan besar tentang alam semesta, para ilmuwan perlu melihat langit dengan cara yang berbeda. Banyak teleskop, seperti Teleskop Luar Angkasa Hubble milik NASA, dibuat untuk fokus pada masing-masing bintang, galaksi, atau objek kosmik lainnya, dan untuk mempelajarinya secara mendetail.
Menurut NASA, SPHEREx yang merupakan singkatan dari Spectro-Photometer for the History of the Universe, Epoch of Reionisation and Ices Explorer, termasuk kelas lain dari teleskop luar angkasa yang dengan cepat mengamati sebagian besar langit, mengamati banyak objek dalam waktu singkat.
"SPHEREx akan memindai lebih dari 99 persen langit setiap enam bulan. Sebaliknya, Hubble telah mengamati sekitar 0,1 persen langit selama lebih dari 30 tahun beroperasi," kata NASA.
Badan itu menegaskan, meskipun nisi SPHEREx akan memiliki beberapa kesamaan dengan Teleskop Luar Angkasa James Webb, tetapi kedua observatorium akan mengambil pendekatan yang sangat berbeda untuk mempelajari langit.