Youtuber David dari akun chanel GadgetIn ikut membahas perbincangan spesifikasi laptop merah putih dari Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sebelumnya diketahui laptop ini membuat heboh usai harga yang fantastis tapi spesifikasi kurang memuaskan.

Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2021 tentang Petunjuk Operasional Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2021, berikut spesifikasi minimal laptopnya:

Tipe prosesor core: 2

frekuensi: > 1,1 GHz Cache: 1 M

Memori standar terpasang: 4 GB DDR4

Hard drive: 32 GB

USB port: dilengkapi dengan USB 3.0

Networking: WLAN adapter (IEEE 802.11ac/b/g/n)

Tipe grafis: High Definition (HD) integrated

Audio: integrated

Monitor :11 inch LED

Daya/power: maksimum 50 watt

Operating system: chrome OS

Device management: ready to activated chrome education upgrade (harus diaktivasi setelah penyedia ditetapkan menjadi pemenang);

Masa Garansi: 1 tahun.

Keterangan David, anggaran 10 juta untuk spesifikasi yang ada di di dalam peraturan menteri terlalu rendah. Banyak laptop dengan harga di bawah 5 juta dengan spek yang sedikit lebih tinggi.

"Makanya berita ini jadi topiklah, kok dana 10 juta cuma dapat laptop yang levelnya 5 juta doang, 5 jutanya lagi tuh kemana?" kata David.

Dana 10 juta yang katanya diluruskan bukan hanya dapat laptop melainkan paket TIK yang terdiri dari laptop dengan spek yang telah ditulis, konektor, printer, router dan scanner.

Hanya saja David menjelaskan kembali, bahwa laptop yang bisa didapatkan dengan harga 5 juta terasa kurang masuk akal dan berlebihan jika harga piranti lainnya adalah dana sisa.

David mengibaratkan seperti membeli mobil harga 60 juta, tapi beli ban 30 juta.

"Ini sama aja kayak beli mobil LCGC yang harganya 50 juta 60 juta sampai 100 juta. Terus dikasih ban 30 juta, jok custom 10 juta, sound sistem 10 juta. Offer kill banget. Jadi gak heran kalau banyak netizen yang mikir negatif," jarnya.

Dari spesifikasi yang telah dibuat mentri untuk laptop khusus pelajar ini, pemerintah juga menggaet vendor dalam negeri.

David juga menjelaskan terdapat satu produk lokal untuk chrome book dari Axioo dengan budget 5.8 juta.

Jika dibandingkan harga tersebut terlihat lebih mahal dengan produk luar negeri chrome book merek Asus yang spesifikasi nya lebih bagus bahkan sudah touchscreen.

"Chrome book dari Asus itu udah touchscreen lho, sesuatu yang penting penting banget. Kalau misalnya kita mau maksimalin fitur Android di Chrome book harus touchscreen," kata David.

Tapi di sisi lain, pemerintah mengajak vendor lokal juga agar ekonomi masyarakat berputar di dalam negeri saja.

"Kekurangannya dia pake brandlokal, kelebihannya pake brandlokal. Ya itu, ya ada pasti positif negatifnya," ujarnya.

Baca Juga: